Assalamu’alaykum. Pak Aam mohon doanya insya Allah tahun ini saya akan menikah namun saya merasa masih banyak yang belum tahu tentang ilmu agama khususnya nanti dalam mendidik anak. Bagaimana kiat menjadi orangtua shalih agar anak juga ikut shalih? Mohon nasihatnya dan terima kasih. (Andri via email)
Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Kang Andri, mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian, apa yang Anda sampaikan sudah benar yakni untuk mendidik atau mencetak anak atau generasi shalih dan shalihah maka terlebih dahulu orangtua harus shalih dan shalih. Anak adalah peniru paling jago dan kebanyakan anak akan meniru apa yang orangtua lakukan. Salah satu cara mendidik adalah dengan keteladanan. Untuk itu orangtua harus menjadi teladan yang baik bagi putra putrinya.
Nah, berkaitan dengan hal itu yakni menjadi orangtua yang shalih agar mempunyai generasi yang shalih dan shalihah juga maka ada beberapa langkah yang harus Anda lakukan.
- Memiliki wawasan tentang pendidikan anak
Wawasan atau pengetahuan ini penting sebab kita akan mendidik manusia yang mempunyai akal,hati nurani dan unsur jasadi. Kita akan mendidik manusia bukan binatang yang hanya mempunyai nafsu semata. Mendidik anak perlu ilmu dan pengetahuan karena pendidikan akan tertanam dalam diri anak sejak kecil hingga dewasa sebab mendidik anak bukan coba-coba. Dalam Al Quran, Allah Swt telah mengingatkan kita semua dalam firman-Nya,
“Jangan kamu mengikuti apa yang tidak kamu mengerti. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati akan diminta pertanggung-jawaban.” (Q.S. Al-Israa 17 : 36)
Dalam suatu hari seorang sahabat sekaligus menantu Rasulullah yakni Ali bin Abi Thalib pernah berkata, “Ajarilah anak-anakmu, karena sesungguhnya mereka diciptakan untuk suatu jaman yang kamu tidak akan mengalaminya.”
- Mensyukuri anak sebagai anugerah Allah
Mempunyai anak bukan hanya disebabkan karena adanya hubungan intim antara suami dengan istri. Wasilahnya memang demikian namun pada hakikatnya anak adalah anugerah Allah yang dititipkan kepada orangtuanya. Betapa banyak suami istri yang menikah namun tidak mempunyai anak. Padahal wasilahnya mereka juga melakukan hubungan intim namun anugerah anak ini tidak diberikan kepada semua suami istri. Untuk itu sikap syukur anak sebagai anugerah ini sangat penting. Dalam Al Quran kita senantiasa diminta untuk selalu berdoa agar diberikan keturunan anak-anak yang shalih,
“Ya Tuhan, anugerahkan kepada kami pasangan dan keturunan yang bisa menjadi penyejuk hati kami, dan jadikan kami imam bagi orang-orang takwa.” (Q.S. Al-Furqaan : 74)
“Ingatlah tatkala Tuhanmu memaklumkan; ‘Sungguh jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah nikmat kepadamu, dan jika kamu mengingkari nikmat-Ku. Maka azab-Ku sangat pedih’.” (Q.S. Ibrahim: 7)
- Laksanakan kewajiban sebagai orang tua
Menjadi orangtua bukan sekedar karena suami istri menikah kemudian mempunyai anak. Namun dibalik itu semua ada tanggung jawab yang harus ditunaikan oleh orangtua, suami sebagai bapak dan istri sebagai ibu. Mempunyai anak bukan sekedar lahir dan dibiarkan besar dan dewasa serta cukup diberi kebutuhan fisik seperti makan dan minum. Melainkan ia harus dididik menjadi generasi yang lebih baik.
Lalu apa saja kewajiban Anda sebagai orangtua? Coba kita simak kisah seorang sahabat nabi,
Suatu hari, seorang lelaki menghadap Umar bin Khattab, mengadu tentang anaknya yang durhaka. Keesokan harinya, Umar memanggil ayah dan anak tersebut. Kemudian Umar bertanya kepada sang anak, “Kenapa engkau durhaka kepada orang tuamu?”. Anak itu balik bertanya : “Wahai Amirul Mukminin, Apakah orang tua mempunyai kewajiban terhadap anaknya?” Jawab Umar : “Tentu saja punya kewajiban!”. Anak tersebut meminta Umar menyebutkan satu persatu kewajiban tersebut, lalu Umar berkata “(1) Memilih wanita yang baik untuk menjadi ibunya. (2) Memberi nama yang baik, dan (3) mengajarkan Al-Qur’an untuknya”. Anak itu berkata lagi: “Tapi orang tua saya tidak berbuat seperti itu; Ibu saya itu tukang fitnah; nama yang diberikan untuk saya tukang tipu; dan ia tidak pernah mengajarkan satu huruf pun Al-Qur’an”. Lalu Umar berpaling kepada sang Ayah, seraya berkata: “Kamu datang kesini, mengeluh tentang perilaku anakmu yang mendurhakaimu, padahal engkau telah mendurhakainya sebelum ia berlaku durhaka terhadapmu”.
- Posisikan anak sebagai amanah
Sekali lagi kehadiran anak bukan sekedar karena ada hubungan intim antara suami dan istri. Allah sengaja “menitipkan” anak dalam rumah tangga sebagai amanah yang harus dijalankan. Sebagai sebuah “titipan” dan amanah maka kelak Allah Swt akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap orangtua. Bagaimana mendidiknya,bagaimana ia bisa menjadi anak rusak misalnya, semua akan Allah mintakan amanah tersebut.
“Hai orang-orang yang beriman, jangan kamu mengkhianati Allah dan Rasul dan jangan mengkhianati amanah-amanah yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. Al-Anfaal : 27)
BACA JUGA: Tahapan Mendidik Sesuai Perkembangan Anak
- Sabar dalam mendidik
Menghasilkan atau melahirkan anak yang shalih dan shalihah itu bukan seperti main sulap yang sekejap langsung berubah. Mendidik itu perlu proses panjang dan pastinya banyak cobaan dan tantangan. Untuk itu selain diperlukan ilmu dan wawasan, dalam mendidik juga diperlukan kesabaran yang ekstra. Sesekali anak akan menurut namun kadang kala ia membangkang, sesekali ia menjadi anak yang rajin namun kadang kala ada malasnya. Nah, kesabaran dalam mendidik anak butuh kesabaran ekstra itu diperlukan.
“Hai orang-orang yang beriman, bersabarlah kamu dan kuatkanlah kesabaranmu. Tetaplah waspada, serta bertakwalah kepada Allah supaya kamu beruntung”. (QS. Ali Imran : 200)
Sabar artinya jiwa yang konsisten dalam jalan kebenaran, tidak emosional, tidak menyerah pada kesulitan, dan memiliki semangat untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik lagi. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Untuk menjadi orangtua yang shalih dan mengetahui kiat-kiatnya, Anda dan mojang bujang sekalian bisa membaca buku yang berjudul “Insya Allah Sakinah” dan “ Membingkai Surga Dalam Rumah Tangga” . Wallahu’alam. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
970
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/