Adakah Shalat Shafar Sebelum dan Sesudah Haji atau Umroh?

0
734

Assalamu’alaykum. Pak Aam, insya Allah saya dan suami mau berangkat ibadah umrah. Ada yang menyarankan agar sebelum berangkat dan nanti setelah pulang untuk melakukan shalat shafar. Bagaimana hukumnya  dan waktunya kapan? Terima kasih (Yani by email)

 

 

Wa’alaykumsalam Wr.Wb. Iya Bu Yani dan pembaca sekalian “shafar” itu artinya perjalanan sehingga orang yang sedang melakukan perjalanan itu disebut sedang shafar termasuk keluar kota atau mudik ke kampung halaman pas Idul Fitri dan sebagainya. Tentu shafar disini dalam rangka bertujuan untuk kebaikan bukan untuk kemaksiatan kepada Allah. Namun yang Anda tanyakan disini adalah shafar dalam umrah/ haji yang dikaitkan dengan ibadah shalat.

Sebetulnya tidak ada shalat shafar, Nabi tidak mencontohkan seperti itu dan tidak ada dalilnya. Tetapi ada yang nabi contohkan, ketika kita pulang haji, kita disunnahkan shalat untuk bersyukur di tempat yang sering kita gunakan shalat. Kalau shalat shafar itu tidak ada dalilnya, namun kalau kita untuk melakukan sesuatu dan kita ingin ditolong oleh Allah, maka kita bisa shalat dua rakaat yang dinamakan shalat mutlak.

Shalat mutlak ini dilakukan apabila kita ada keperluan apa pun itu yang kita ingin minta pertolongan pada Allah lewat shalat bisa dilakukan kapan saja. Shalat sunah mutlak ini semua shalat sunah yang dilakukan tanpa terikat waktu, sebab tertentu, maupun jumlah rakaat tertentu. Sehingga boleh dilakukan kapanpun, di manapun, dengan jumlah rakaat berapapun, selama tidak dilakukan di waktu atau tempat yang terlarang untuk shalat.

Hukum shalat sunah mutlak, dianjurkan untuk banyak dilakukan setiap waktu, siang maupun malam, selain waktu larangan untuk shalat. Sementara waktu terlarang tersebut untuk shalat adalah: setelah subuh sampai matahari terbit, ketika matahari tepat berada di atas kepala, hingga condong sedikit ke barat dan ketika matahari sudah menguning setelah asar, hingga matahari terbenam. Intinya kita dianjurkan untuk memperbanyak sujud atau shalat sunnah baik siang hari maupun malam hari. Dalam sebuah hadits Rasulullah Saw mengingatkan:

Perbanyaklah bersujud. Karena tidaklah kamu bersujud sekali, kecuali Allah akan mengangkat satu derajat untukmu dan menghapus satu kesalahan darimu.” (HR. Muslim).

Yang tidak ada dalilnya itu shalat shafar, apalagi dilakukan dengan berjamaah dan ada wirid-wiridnya juga. Maka bagi seorang muslim dikala mendapatkan apa yang menyenangkan. Dianjurkan sujud syukur karena Allah Ta’ala. Sementara shalat shafar tidak ada dalilnya. Wallahu’alam.[ ]

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/.   Untuk memahami panduan Shalat Wajib dan Shalat-shalat Sunnah, Anda dapat membaca buku “Jangan Hanya 5 Waktu” karya Ustadz Aam Amiruddin.

 

janganhanya5waktu