Terlanjur Sebarkan Berita Hoax? Perbaiki Dengan Cara Ini

0
498

 

PERCIKANIMAN.ID – – Dalam perkembangan kekinian “pergaulan” di dunia maya khususnya dalam media sosial (medsos) semakin semarak. Ragam informasi, berita, tips bahkan promosi tersebar seperti tak mampu terbendung lagi dari informasi benar hingga yang bohong (hoax). Imbasnya tanpa sengaja terkadang Anda pun mungkin turut menyebarkan berita atau informasi hoax tersebut. Bagi para pengguna media sosial mungkin saja mengunggah suatu informasi yang belakangan baru dia tahu bahwa apa yang dia sebarkan adalah hoax belaka.

Sebagai seorang muslim tentu kita dilarang untuk menyebarluaskan berita atau informasi hoax tersebut karena termasuk dosa dan berpotensi menimbulkan fitnah bagi orang lain. Hal ini sebagaimana yang Allah Swt perintahkan dalam Al Quran:

Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu”. (QS.Al Hujurat : 6).

Dalam ayat diatas secara gamlang Allah Swt melarang hamba-hamba-Nya yang beriman berjalan mengikut desas-desus dari orang fasik atau orang yang belum bisa dipercaya. Allah menyuruh kaum mukminin memastikan kebenaran berita yang sampai kepada kita. Tidak semua berita yang dicuplikkan itu benar dan tidak semua berita benar bagus untuk disebar (share) karena meskipun benar namun jika menyangkut nama baik atau aib orang lain kita justru diminta untuk menutupi.

Lalu bagaimana cara memperbaikinya jika Anda terlanjur menyebarkan berita hoax tersebut?. Dihimpun dari berbagai sumber  berikut beberapa cara menjelaskan atau langkah-langkah memperbaiki informasi hoax yang terlanjur Anda share.

  1. Meminta maaf

Diakui bahwa meminta maaf adalah sesuatu yang berat atas kesalahan yang telah diperbuat apalagi di medsos yang bisa diakses banyak orang. Namun demi harga diri dan menunjukkan sikap ksatria maka meminta maaf adalah langkah terbaik. Jangan takut akan untuk dibully namun pupuk percaya diri dengan permintaan maaf tersebut Anda telah menunjukkan etikat baik bukan pribadi pengecut.

  1. Jangan hapus unggahan

Menghapus unggahan yang berisi hoax  yang telah tersebar karena tidak menyelesaikan masalah. Menghapus unggahan yang belakangan diketahui hoax hanya akan menunjukkan Anda seorang yang tidak bertanggung jawab Dengan tidak menghapus unggahan awal, orang bisa mengetahui pembaruan yang bisa dicek ulang.

  1. Beri klarifikasi

Buatlah unggahan terpisah yang berisi permintaan maaf bahwa informasi tersebut salah, disertai informasi yang benar. Klarifikasi juga dapat dibuat dengan menulis di kolom komentar sehingga informasi yang benar juga tersebar ke orang yang menyukai atau membagikan, share, unggahan tersebut.

  1. Hubungi orang yang menyebarkan

Bila memungkinkan, hubungi orang-orang yang menyukai atau membagikan informasi tersebut. Meski tidak mungkin menghubungi semua teman Anda di medsos terutama bila banyak yang menyukai dan membagikan konten tersebut. Tetapi paling tidak sudah ada niat baik untuk memperbaiki dan harus berusaha untuk berhati-hati sehingga tidak mengulanginya lagi.

Pada prinsipnya hidup di dunia maya sama dengan di dunia nyata kerana keduanya juga memerlukan aturan, etika serta tanggung jawab. Ingat dengan apa yang telah Allah Swt janjikan kepada hamba-Nya:

Maka barangsiapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya. Dan barangsiapa mengerjakan kejahatan seberat zarah, niscaya dia akan melihat (balasan) nya”. (QS. Al-Zalzalah: 7-8)

Jadikan media sosial sebagai sarana untuk menggali informasi dan juga menyebarkan kebaikan kepada banyak orang sehingga Anda akan panen pahala. Sebaliknya, jangan malah fasilitas media sosial justru menjadi ladang dosa-dosa yang kelak juga harus Anda petik dan panen serta dimintai pertanggungjawaban. Mari jadi pribadi cerdas, santun, beretika serta bertanggungjawab meski hanya di dunia maya sekali pun. [ ]

 

Red: ahmad

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay