Shalat Sunnah Yang Tidak Dicontohkan Rasul Di Bulan Ramadhan, Ini Jenisnya

0
1164

PERCIKANIMAN.ID – – Bulan Ramadhan adalah bulan yang sangat istimewa bagi orang-orang yang beriman. Di bulan ini Allah akan melipatgandakan pahala bagi hamba-Nya yang melakukan amal shalih baik yang wajib maupun yang sunnah.
 
 
 
Selain ibadah puasa, di bulan Ramadhan juga kita dianjurkan untuk memperbanyak ibadah yang lain seperti tadarus Al Quran, sedekah dan juga shalat Tarawih. Namun terkait ibadah shalat sunnah ada shalat sunnah yang tidak dicontohkan atau diajarkan oleh Rasul tetapi ada sebagian kaum muslimin yang melaksankannya.
 
 
 
Dikutip dari buku Melangkah Ke Surga Dengan Shalat Sunat karya Dr.Aam Amiruddin,M.Si, berikut ini adalah contoh shalat sunnah di bulan Ramadhan yang diyakini sebagian kaum muslimin namun tidak dicontohkan oleh Rasul,
 
 

  1. Malam dan siang hari pada 1 Ramadhan

Pada malam 1 Ramadhan, shalat itu dilakukan sebanyak empat rakaat. Pada setiap rakaat, setelah Al-Fātiĥah, membaca surat Al-Fatĥ. Setelah salam, membaca Az-Zalzalah 10 kali dan bershalawat kepada Nabi 10 kali. Siang harinya, dilakukan empat rakaat. Pada setiap rakaat, setelah Al-Fātiĥah, membaca ayat Kursi lima kali. Setelah salam, membacanya lagi satu kali.
 
 
2. Malam dan siang hari pada 10 Ramadhan
Pada malam 10 Ramadhan, shalat tersebut dilaksanakan dua rakaat. Setelah membaca Al-Fātiĥah, pada setiap rakaat membaca ayat Kursi tujuh kali, Al-Ikhlāś, Al-Falaq, dan An-Nās masing-masing lima kali. Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca ayat Kursi tujuh kali dan bershalawat kepada Nabi tujuh kali. Siang harinya, shalat itu dilakukan empat rakaat. Pada setiap rakaat setelah Al-Fātiĥah, dibaca surat Al-Kāfirūn dan Al-Ikhlāś masing-masing 10 kali.
 
3. Malam dan siang hari tanggal 15
 
Pada malam hari, jumlah rakaatnya empat rakaat. Setiap rakaat, setelah Al-Fātiĥah, dibaca Al-Ikhlāś 10 kali. Sementara pada siang harinya, shalat itu dilakukan dua belas rakaat. Pada setiap rakaat setelah Al-Fātiĥah dibaca ayat Kursi satu kali dan Az-Zalzalah tiga kali. Setelah salam, dilanjutkan dengan membaca ayat Kursi 10 kali.
 
4. Malam dan siang hari tanggal 20
 
Pada malam harinya, shalat itu dilakukan dua rakaat. Setiap rakaat setelah Al-Fātiĥah, membaca surat Yā’ Sīn, dan setelah salam membaca ayat Kursi tiga kali dan shalawat tiga kali. Siang harinya, shalat itu dilakukan dua rakaat. Pada setiap rakaat setelah Al-Fātiĥah membaca ayat Kursi, Al-Kāfirūn, dan Al-Ikhlāś, masing-masing satu kali. Setelah salam, lalu membaca Al-Ikhlāś 10 kali dan shalawat 10 kali.
 
 
5. Shalat Lailatul Qadar
 
Dilakukan pada malam-malam ganjil terakhir bulan Ramadhan, yaitu pada malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Shalat tersebut paling sedikit dilakukan dua rakaat dan paling banyak 1000 rakaat sedangkan pertengahannya 100 rakaat. Setiap rakaat, setelah Al-Fātiĥah, membaca surat Az-Zalzalah dan surat Al-Ikhlāś tiga kali. Setelah salam, bershalawat kepada Nabi 1000 kali.
 
7. Shalat pada 30 Ramadhan
 
Jumlah rakaatnya dua belas. Setiap rakaat setelah Al-Fātiĥah membaca ayat Kursi dan membaca Az-Zalzalah, masing-masing 10 kali dan Al-Ikhlāś 25 kali. Setelah salam, bershalawat 25 kali.
 
 
Inilah sebagian dari ibadah shalat sunnah di bulan Ramadhan yang diyakini dan dikerjakan sebagian kaum muslimin namun tidak dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Dengan demikian tidak perlu kita amalkan.
 
 
Jadi ibadah shalat itu ukurannya bukan bagus atau baik menurut kita tetapi benar menurut Allah dan dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Semoga kita terhindar dari amaliah bid’ah meski dianggap sebagai sebuah ibadah. Sebab ibadah khususnya shalat maka kita harus mencontoh atau mengingkuti yang Rasulkan ajarkan.  [ ]
 
Sumber buku: Melangkah Ke Surga Dengan Shalat Sunat karya Dr. Aam Amiruddin,M.Si
 
 

5
Red: admin
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
 
810

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman