Hukum Membaca Ta'awudz Sebelum Sholat, Adakah Contoh Dari Rasul ?

0
939

Assalamu’alaykum. Pak Ustadz, saya pernah ditegur bibi saya karena saat hendak shalat tidak membaca ta’awudz dulu. Katanya sebelum shalat kita harus membaca ta’awudz supaya tidak di goda/ ganggu setan dan shalat kita bisa khusyu. Benarkah membaca ta’awudz sebelum shalat itu wajib? Bagaimana jika lupa? Mohon penjelasannya ( Kania via fb )
 
 
 
 
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Tentu harus kita sadari bahwa yang namanya setan itu akan menggoda manusia kapan dan dimana saja. Baik sendiri maupun bersama, bahkan saat ibadah pun setan akan menggoda kita.
 
 
 
Salah satu cara setan menggoda kita khususnya ketika shalat adalah dengan membuat kita tidak khusyu. Merasa was-was, banyak pikiran atau teringat hal-hal yang kita cari sebelumnya dan sebagainya.
 
 
 
Hanya apakah kita diperintahkan atau wajib membaca ta’awudz sebelum shalat atau sebelum takbir? . Terkait dengan ibadah shalat maka prinsip hukum wajibnya kita harus mencontoh apa yang telah Rasul ajarkan atau contohkan. Kita bisa mencermati apa yang dilakukan Rasulullah Saw. saat akan Shalat.  Dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a., Rasulullah Saw. bersabda,
 
 
 
“Apabila kamu akan shalat, sempurnakanlah wudlumu kemudian menghadap ke kiblat dan langsung takbir.” ( HR. Muslim)
 
 
Keterangan ini menegaskan bahwa jika kita akan shalat, sempurnakan wudlu, hadapkan diri ke arah kiblat, lalu bertakbir. Nabi Saw. tidak menganjurkan bacaan apa pun sebelum takbir. Ini menggambarkan bahwa kita tidak perlu membaca ta’awwudz terlebih dadulu.
 
 
 
Kalau Rasulullah Saw. tidak mencontohkannya, kita jangan melaksanakannya, karena kita diperintahkan untuk shalat sesuai contoh Rasululullah Saw. “Shalatlah kamu sebagaimana aku shalat.” ( H.R. Ahmad dan Muslim)
 
 
 
Menurut hadis ini, shalat yang benar adalah seperti shalat yang dicontohkan Rasulullah Saw., bukan yang sesuai selera kita, walaupun yang kita lakukan itu niatnya bagus, seperti baca a’udzubillah. Namun karena Rasulullah Saw. tidak mencontohkan, kita pun tidak perlu melaksanakannya.
 
 
Kita diperintahkan membaca ta’awwudz (a’udzubillah) ketika akan membaca Al-Qur’an dan pada rakaat pertama ketika mau membaca surat Al Fatihah (setelah doa iftitah), sementara pada rakaat berikutnya tidak perlu dibaca, sebagaimana dijelas kan dalam Al-Qur’an,
 
 
(98). فَإِذَا قَرَأْتَ الْقُرْآنَ فَاسْتَعِذْ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
 
“Apabila kamu hendak membaca Al Quran, mohonlah perlindungan kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” ( Q.S. An-Naĥl: 98)
 
 
 
 
Inilah hal yang diperintahkan kepada kita untuk membaca ta’awudz khususnya saat hendak membaca Al Quran.  Kalau untuk shalat sejauh ini belum ketemu dalilnya tentang wajibnya membaca ta’awudz.  Tentu menjaga kekhusyu’an dalam shalat ada wajib.
 
 
 
Tentu maksud atau tujuan bibi Anda adalah bagus agar setan tidak menggoda atau mengganggu saat shalat sehingga bisa khusyu. Tetapi sekali lagi, ibadah shalat itu bukan “baiknya” akan tetapi harus ada contoh dari Rasul. Jadi membawa ta’awudz sebelum shalat atau sebelum takbir tidak dicontohkan oleh Rasul. Shalat Anda tetap sah meskipun tidak membaca ta’awudz.  Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
 

BACA JUGA: Keutamaan Shalat Sunnah 

 
 
Nah, terkait pembahasan bab shalat ini lebih detail berikut dalilnya, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “SUDAH BENARKAH SHALATKU?“. Didalamnya ada pembahasan bab praktik shalat berikut contoh-contohnya. Wallahu’alam bishawab. [ ]
 

 

Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
 
940
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman