PERCIKANIMAN.ID – – Setelah menempuh perjalanan dari Bandung sejauh kurang lebih 192 kilo meter dengan lama perjalanan 6 jam, tim Program Peduli Perpustakaan Masjid akhirnya sampai juga ditempat tujuan yakni Masjid Al Furqon yang berada di Kampung Jalegor RT04. RW 03. Desa Tanjungsari Kecamatan Agrabinta Kabupaten Cianjur ( Selatan), Rabu (13/3/2019).
Bagi tim, untuk sampai masjid yang dituju bukanlah hal yang mudah. Sebab jika musim hujan atau setelah hujan jalan menuju lokasi tidak bisa dilewati kendaraan roda 4 (mobil) dan hanya bisa dilalui kendaraan roda 2 (motor) itu pun perlu keahlian tersendiri untuk mengendarainya.
Jalanan yang berlumpur dengan melewati hutan atau kebun karet, kelapa dan persawahan harus ditempuh tim dengan berjalan kaki sejauh kurang lebih 1 kilo meter. Sementara untuk barang-barang bawaan seperti Al Quran,buku-buku dan rak terpaksa harus dinaikan ojek motor dengan ekstra hati hati.
Setelah berjalan kurang lebih selama 45 menit, akhirnya tim sampai juga di masjid Al Furqon yang asri. Puluhan anak-anak yang sudah menunggu sejak usai shalat Ashar segera menyambut kedatangan tim dengan raut wajah penuh senyum dan kegembiraan.
Usai tim melaksanakan shalat Ashar dan bersih-bersih ( karena ada salah satu anggota tim yang sempat masuk parit sawah) selanjutnya acara penyerahan dilaksanakan dengan sederhana namun terasa khidmat.
Dalam sambutannya Ustadz Subardi ( 45 tahun) selaku DKM dan guru mengaji di Masjid Al Furqon menyampaikan rasa terima kasih yang tak terhingga kepada para donatur dan muwakif yang telah memberikan donasi berupa Al Quran dan buku-buku di kampungnya.
“Sungguh hari ini suatu kebahagian tersendiri bagi kami, khususnya anak-anak dan jamaah di Masjid Al Furqon ini. Program Perpustakaan Masjid ini tentunya sangat membantu kegiatan belajar mengajar di masjid dan madrasah disini,”ungkapnya penuh haru.
Ustadz Subardi menjelaskan jumlah santri atau anak-anak yang mengaji lebih dari 60 orang. Mereka ternyata bukan hanya berasal dari kampung Jalegor saja melainkan dari beberapa kampung tetangga yang sengaja ingin belajar Islam.
“Anak-anak yang kecil belajarnya sore dari bada Ashar hingga Maghrib. Kalau yang sudah remaja belajarnya selesai Isya hingga pukul 9 malam,”ujar ustadz Sobardi.
Namun, sambung ustadz Subardi, anak-anak yang belajar malam biasanya akan bermalam atau menginap di madrasah dan keesokan harinya atau bada Subuh baru pulang ke rumah kemudian sekolah.
“Rata-rata mereka kesini dengan berjalan kaki menempuh jarak sekira 1 kilometeran. Jadi kalo pulang selesai ngaji akan terlalu malam,”ungkapnya.
Menurut ustadz Subardi anak-anak ini berasal dari kampung disekitar pantai wilayah Agrabinta Cianjur Selatan. Kampung Jalegor sendiri memang tidak jauh dari pantai yang hanya berjarak sekira 1 kilometeran dari pantai selatan.
“Kadang kalau malam suara deburan ombak terdengar sampai disini,” imbuhnya.
Demikian beberapa gambaran atau kondisi dan kegiatan masjid di Kampung Jalegor yang mendapat bantuan perpustakaan masjid. Semoga Al Quran dan buku-buku yang sudah kita berikan bermanfaat bagi mereka.
Semoga dengan kepedulian kita bersama khususnya para donatur selain menjadi amal shalih sebagai bekal di akhirat kelak juga dapat memicu dan memacu semangat belajar anak-anak kampung sebagai generasi masa Islam depan.
Bagi para pembaca yang ingin terlibat dan mendukung program “Perpustakaan Masjid” bisa menghubungi informasi di: 0877 3888 3558 atau follow di akun ig @Perpustakaan Masjid
5
Rep: anto
Editor: iman
Foto-foto: andri
960