Ikut Kajian Akhir Zaman Jadi Takut Mati, Boleh atau Tidak ?

0
1439

Assalamu’alaykum. Pak Aam, akhir-akhir ini saya suka ikut kajian akhir zaman dan tentang kematian. Namun sekarang saya justru merasa sangat ketakutan kalau mengingat syakaratul maut itu. Bolehkah kita takut mati? Benarkah orang yang takut mati pertanda banyak dosa? Apa yang harus saya lakukan menghadapi kondisi ini? Mohon nasihatnya dan terima kasih. ( Vicky via fb )
 
 
 
Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah.  Sesungguhnya mengingat kematian merupakan sesuatu yang dianjurkan oleh ajaran Islam. Ingat akan kematian diharapkan akan mendorong kita melakukan amal saleh (berbekal diri) dan menjadi rem (penghalang) dari perbuatan maksiat.
 
 
Apabila Anda merasa takut menghadapi syakaratul maut, sadarilah peristiwa itu akan dialami oleh setiap orang dan akan menimpa siapa pun tanpa kecuali. Kita harus sadar bahwa setiap saat malaikat maut bisa menjemput, apabila jatah umur sudah habis.
 
 
(185). كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَنْ زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
 
Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Sungguh, pada hari Kiamat balasanmu diberikan dengan akurat. Siapa pun yang dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke surga, sungguh ia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya.” (QS. Āli ‘Imrān: 185)
 
 
Kematian adalah sesuatu yang paling misterius tapi pasti terjadi. Tak ada seorang pun yang tahu kapan dan di mana kita akan mati. Kalau ada yang mengaku bisa meramal waktu dan tempat kematian, itu kebohongan yang paling besar, sebab hanya Allah Yang Maha Tahu kapan dan di tempat mana kita akan mati. Dalam Al Quran Allah Swt berfirman,
 
 
(34). إِنَّ اللَّهَ عِنْدَهُ عِلْمُ السَّاعَةِ وَيُنَزِّلُ الْغَيْثَ وَيَعْلَمُ مَا فِي الْأَرْحَامِ ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ مَاذَا تَكْسِبُ غَدًا ۖ وَمَا تَدْرِي نَفْسٌ بِأَيِّ أَرْضٍ تَمُوتُ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Sesungguhnya, ilmu tentang hari Kiamat hanya milik Allah. Allah yang menurunkan hujan dan mengetahui apa yang ada dalam rahim. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui apa yang akan dikerjakannya besok. Tidak ada seorang pun yang dapat mengetahui di daerah mana ia akan mati. Sungguh, Allah Maha Mengetahui, Maha Mengenal.” (Q.S. Luqmān : 34)
 
 
Dalam sebuah haditsnya Rasulullah Saw. bersabda, “Apabila Allah hendak mencabut ruh (nyawa) seseorang di suatu tempat, Allah menjadikan dia mendatanginya (tempat tersebut).” (HR. Ahmad dan Tirmidzi)
 
 
Bertolak dari keterangan-keterangan di atas, jelaslah bahwa kita tidak perlu takut yang berlebihan terhadap kematian kerena kematian merupakan sesuatu yang pasti terjadi. Yang harus kita persiapkan, apa yang akan kita bawa sebagai bekal kehidupan sesudah mati. Orang yang meninggal itu ada dua macam; ada yang disambut malaikat rahmat dan ada juga yang dihardik malaikat azab.
 
 
Orang-orang yang berusaha melaksanakan apa saja yang Allah perintahkan dan menjauhi apa yang Allah larang. Orang yang berusaha menghabiskan umurnya dalam hal-hal yang bermanfaat untuk diri, agama, dan bangsanya. Orang yang bersabar menghadapi beragam ujian dan konsisten berpegang teguh mempertahankan nilai-nilai kebenaran. Ketika mereka mati, rohnya akan disambut malaikat rahmat dan diberi ucapan selamat,  “Janganlah kamu takut dan bersedih, tetapi bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepada kamu sekalian.”
 
 
(30). إِنَّ الَّذِينَ قَالُوا رَبُّنَا اللَّهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلَائِكَةُ أَلَّا تَخَافُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَبْشِرُوا بِالْجَنَّةِ الَّتِي كُنْتُمْ تُوعَدُونَ
 
Sesungguhnya, orang-orang yang berkata, ‘Tuhan kami adalah Allah,’ kemudian meneguhkan pendirian mereka, maka para malaikat akan turun kepada mereka seraya berkata, ‘Janganlah kamu merasa takut dan bersedih. Bergembiralah dengan memperoleh surga yang telah dijanjikan kepadamu.’” (Q.S. Fuśśilat : 30)
 
 
Sebaliknya, orang-orang yang menghabiskan umurnya dalam maksiat dan kedurhakaan, tidak mengindahkan perintah-perintah Allah, bahkan melecehkannya. Ketika mati, rohnya akan dihardik malaikat azab, hingga orang itu berteriak, “Ya Tuhanku, kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal saleh terhadap apa yang aku tinggalkan.”
 
(99). حَتَّىٰ إِذَا جَاءَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ رَبِّ ارْجِعُونِ
 
(100). لَعَلِّي أَعْمَلُ صَالِحًا فِيمَا تَرَكْتُ ۚ كَلَّا ۚ إِنَّهَا كَلِمَةٌ هُوَ قَائِلُهَا ۖ وَمِنْ وَرَائِهِمْ بَرْزَخٌ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
 
“…Hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka (orang kafir), ia berkata, ‘Ya Tuhanku, kembalikanlah aku ke dunia, agar aku dapat berbuat kebajikan yang telah aku tinggalkan.’ Sekali-kali tidak! Sungguh, itu dalih yang diucapkannya saja. Di hadapan mereka ada barzakh sampai mereka dibangkitkan.” (QS. Al-Mu’minūn : 99-100 )
 
Oleh sebab itu, orang-orang saleh apabila meninggal ingin segera dikuburkan karena dia merasa bahagia dengan sambutan para malaikat terhadap rohnya, sebaliknya orang yang hidupnya hanya dihabiskan untuk maksiat dan durhaka, dia akan menyesali diri dan saat dibawa ke kubur akan memelas, “Celaka! Mau dibawa ke manakah aku?”
 
Abu Sa’id al-Khudriy r.a. berkata, bersabda Rasulullah Saw., “Saat jenazahnya dibaringkan dan orang-orang mengusungnya, bila jenazahnya saleh, ia berkata, ‘Segerakan aku (bawa ke kubur!).’ Namun jika tidak saleh, ia berkata, ‘Celaka! Mau dibawa ke manakah aku?’ Seluruh makhluk mendengar suara itu kecuali manusia yang tidak bisa mendengarnya, sebab akan mengagetkannya.” ( HR. Bukhari )
 
 

BACA JUGA: Hukum Selamatan Kematian, Boleh atau Tidak ?

 
 
Jadi kesimpulannya, ingat dan takut akan kematian merupakan sesuatu yang baik asal melahirkan semangat dan dinamika hidup serta dapat menambah ketakwaan. Namun kita tidak perlu takut yang berlebihan, sebab walaupun ditakuti, tetap kematian akan menjemput kita kapan dan di mana pun berada.
 
 
Tentu yang harus kita siapkan adalah bekal apa yang akan kita bawa setelah mati. Marilah isi hidup ini dengan berbagai amal saleh agar roh kita disambut malaikat rahmat dengan ucapan, “Janganlah kamu takut dan bersedih, tetapi bergembiralah dengan surga yang telah dijanjikan kepadamu.” Amin.  Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu a’lam bishshawab. [ ]
 
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: serbaserbimuslim
890

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman