Kapan Shalat Syukrul Wudhu Dilaksanakan? Ini Penjelasannya

0
880

Assalamu’alaykum, Pak Aam. Apakah solat syukrul wudhu harus segera dilakukan setelah berwudhu? Atau bolehkah terjeda oleh kegiatan lain setelah berwudhu? Mohon penjelasannya ( Frida via fb )

 

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Terkait anjuran untuk melakukan shalat dua rakaat setelah selesai berwudhu atau shalat syukrul wudhu ini berdasarakan sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:

 

مَا مِنْ أَحَدٍ يَتَوَضَّأُ فَيُحْسِنُ الْوُضُوءَ وَيُصَلِّي رَكْعَتَيْنِ يُقْبِل بِقَلْبِهِ وَوَجْهِهِ عَلَيْهِمَا إِلاَّ وَجَبَتْ لَهُ الْجَنَّةُ (رواه مسلم، رقم 234)

 

Tidaklah seseorang berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, lalu shalat dua rakaat dengan sepenuh hati dan jiwa melainkan wajib baginya (mendapatkan) surga.” (HR. Muslim, no. 234)

 

 

Kemudian dalam hadits yang lain dari Utsman bin Affan radhiallahu’anhu berkata,

 

مَنْ تَوَضَّأَ نَحْوَ وُضُوئِي هَذَا ثُمَّ قَامَ فَرَكَعَ رَكْعَتَيْنِ لَا يُحَدِّثُ فِيهِمَا نَفْسَهُ غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

 

Barangsiapa yang berwudhu seperti wudhuku ini kemudian berdiri melaksanakan dua rakaan dengan tidak mengucapkan pada dirinya, maka dia akan diampuni dosanya yang telah lalu.” ( HR.Bukhari dan Muslim )

 

Kemudian kita tahu bahwa shalat syukrul wudhu ini juga menjadi amalan orang-orang shalih seperti sahabat Bilal dimana dalam sebuah kesempatan Rasulullah Saw bertanya kepada Bilal,

 

“Wahai Bilal. amalan apa yang paling sering kamu lakukan sehingga aku sering mendengar gerak langkah kakimu di surga?. Kata Bilal, “Ya Rasulullah, baik siang dan malam ketika saya selesai berwudhu maka saya melakukan sholat dua rakaat.”

 

Hadits ini menunjukkan bahwa Bilal ini surganya dekat dengan Rasulullah. Kata Bilal, “Ya Rasulullah, baik siang dan malam ketika saya selesai berwudhu maka saya melakukan sholat dua rakaat.” Nah ini yang kemudian dikenal dengan sholat syukrul wudhu. Keterangan ini menjelaskan bahwa afdolnya bahwa sholat syukrul wudhu itu dilakukan setelah sesaat menyelesaikan wudhu.

 

Lalu kapan shalat sunnah ini dikerjakan? Apakah selesai wudhu, masuk rumah atau masjid kemudian shalat? Atau boleh selang beberapa waktu dulu?.

 

Terkait hal ini mayoritas para ulama khususnya ulama hadits menganjurkan agar segera melaksanakan shalat sunnah syukrul wudhu. Seperti pendapat  Imam An-Nawawi  yang berkata, “Dianjurkan dua rakaat setelah wudhu karena ada hadits shahih tentang itu.” (lihat ketengannya dalam Al-Majmu Syarh Al-Muhadzb, 3/545)

 

Tentu saja boleh beraktifitas, dengan aktifitas ringan selesai berwudhu tidak langsung shalat, misalnya menyisir rambut, membersihkan tempat shalat dulu atau sekedar menjawab panggilan telpon sebentar. Namun jangan sampai Anda selesai wudhu lalu bertemu tamu, ngobrol sana-sini sejam kemudian baru syukrul wudhu. Tentu saja bukan seperti itu.

 

Kalau aktivitas ringan seperti setelah berwudhu Anda menutup pintu atau membalas pesan penting sebentar atau mengantarkan dulu suami dan anak sampai depan pintu rumah lalu Anda syukrul wudhu, tentu itu yang dinamakan aktivitas ringan.

 

 

Jadi kita baca hadits yang bercerita tentang syukrul wudhu tidak ada keterangan secara explisit bahwa kita boleh mengerjakan sholat syukrul wudhu diselingin aktivitas atau tidak. Namun secara logika sederhana, memang antara wudhu dengan syukrul wudhu itu tidak ada jeda yang terlalu lama atau adanya aktivitas yang berat.

 

BACA JUGA : Hukum Bersentuhan Dengan Lawan Jenis, Apakah Membatalkan Wudhu ?

 

Nah ada pertanyaan apakah setelah berwudhu boleh mengeringkan (mengelap) air wudhu tersebut? Itu tidak dilarang, boleh-boleh saja. Jadi orang itu ada yang setelah berwudhu mengeringkannya dengan handuk atau dibiarkan kering sendir. Mana yang bagus? Silakan saja.

 

Kalau ternyata air wudhu yang belum kering itu bisa mengganggu kekhusyuan Anda dalam mengerjakan sholat, maka tentu saja Anda bisa mengeringkannya. Tapi kalau itu menjadikan Anda merasa lebih segar dengan adanya air wudhu ya tentu saja dipersilakan tidak perlu dikeringkan. Jadi sebenarnya boleh dikeringkan atau tidak itu diperbolehkan saja. Tidak ada aturan yang menjelaskan hal itu.

 

Ada yang mengatakan bahwa ketika kita mngeringkan air wudhu sesaat setelah berwudhu, maka keutamaannya itu hilang. Ada yang mengatakan seperti itu. Perlu diketahui, sebenarnya wudhu itu bukan hanya membersihkan anggota badan kita, bukan hanya sebagai syarta sah nya sholat. Tetapi kata Nabi SAW dalam hadits shahih, Rasul Saw bersabda,

 

عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « إِذَا تَوَضَّأَ الْعَبْدُ الْمُسْلِمُ – أَوِ الْمُؤْمِنُ – فَغَسَلَ وَجْهَهُ خَرَجَ مِنْ وَجْهِهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ نَظَرَ إِلَيْهَا بِعَيْنَيْهِ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ يَدَيْهِ خَرَجَ مِنْ يَدَيْهِ كُلُّ خَطِيئَةٍ كَانَ بَطَشَتْهَا يَدَاهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – فَإِذَا غَسَلَ رِجْلَيْهِ خَرَجَتْ كُلُّ خَطِيئَةٍ مَشَتْهَا رِجْلاَهُ مَعَ الْمَاءِ – أَوْ مَعَ آخِرِ قَطْرِ الْمَاءِ – حَتَّى يَخْرُجَ نَقِيًّا مِنَ الذُّنُوبِ ».

 

Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: “Apabila Seorang Hamba Muslim Atau Mukmin Berwudhu, Lalu Membasuh Wajahnya Maka Keluarlah Dari Wajahnya Segala Dosa-Dosa Karena Penglihatan Matanya Bersama Dengan Air Atau Bersama Tetes Air Yang Terakhir.

Apabila Membasuh Kedua Tangannya Maka Keluarlah Dari Kedua Tangannya Segala Dosa-Dosa Karena Perbuatan Kedua Tangannya Bersama Dengan Air Atau Bersama Tetes Air Yang Terakhir.

Apabila Membasuh Kedua Kakinya Maka Keluarlah Dari Kedua Kakinya Segala Dosa-Dosa Yang Ditempuh Oleh Kedua Kakinya Bersama Dengan Air Atau Bersama Tetes Air Yang Terakhir Sehingga Ia Keluar Dalam Keadaan Bersih Dari Dosa-Dosa”. ( HR. Ahmad , Muslim dan Tirmidzi).

 

Semua yang kita basuh ketika berwudhu itu bisa menghilangkan, bisa menggugurkan dosa-dosa kecil kita. Karena kalau dosa besar itu kan dihapus dengan pertaubatan.

 

Ada keterangan yang mengatakan, “sesungguhnya perbuatan-perbuatan  baik itu akan menghapus perbuatan-perbuatan buruk”. Contoh berwudhu menghapus dosa-dosa kecil. Kemudia berjalan ke majelis taklim, juga menghapus dosa-dosa kecil. Kalau kita sholat ke sholat berikutnya juga, shaum ke shaum berikutnya juga pelebur dosa. Nah itu namanya, seluruh amalan sholeh itu penghapus dosa. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

 

Nah, terkait pembahasan bab shalat ini lebih detail berikut dalilnya termasuk bab wudhu, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “SUDAH BENARKAH SHALATKU?“. Didalamnya ada pembahasan bab praktik shalat berikut contoh-contohnya. Wallahu’alam bishawab. [ ]

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: duniamuslim

890

 

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman