Mendengarkan Adzan Dulu atau Langsung Sholat? Ini Yang Lebih Utama

0
1257

Assalamu’alaykum. Pak Aam, saya pernah sholat Dzuhur diakhir waktu. Namun saya sholat qabla dulu. Sesaat sedang sholat qabla Dhuhur terdengar adzan Ashar. Saat itu saya terus shalat qabla Dhuhur karena niatnya shalat qabla. Kemudian baru shalat Dhuhur dan dilanjutkan shalat Ashar. Apakah cara saya benar? Mohon nasihatnya. ( Aan via fb )

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat yang dimuliakan Allah. Begini, kalau sholat Anda sudah mepet waktunya maka sebaiknya Anda lihat jamnya dulu. Kalau memang tidak cukup langsung sholat wajibnya saja, yakni sholat Dzuhur.

 

 

Jadi bagi mojang bujang bapak ibu sekalian, sholat qabla itu dilakukan kalau waktu kita untuk mengerjakan masih luang. Contohnya kita baru sholat Dzuhur jam 2 siang, boleh qabla tidak?. Ya tentu saja boleh, sebab  waktu Dzuhur masih banyak, minimal ada spare waktu 1 jaman sebelum Ashar.

 

 

Tapi kalau kita sholat Dzuhurnya mepet sekali tinggal 10 atau 5 menit lagi shalat Ashar, maka sebaiknya jangan qabla. Tapi langsung shalat Dzuhur saja. Jadi ini lebih utama yakni mendahulukan yang wajib dibanding shalat sunnahnya.

 

 

Kemudian kalau adzan sudah dikumandangkan di masjid, apakah sholat langsung atau mendegarkan adzan dulu hingga selesai?. Dalam kasus Anda ini Anda mendengar adzan ketika sedang shalat maka sebaiknya Anda meneruskan shalatnya.

 

 

Namun sebenarnya kalau Anda ingin menjawab adzan terlebih dahulu itu kan dapat pahala. Ibu-ibu kan sholat dirumah nih, mendengar adzan maka apa yang Anda lakukan? Bagusnya kalau waktunya leluasa, jawab aja dulu adzannya baru mengerkan shalat.

 

 

Bagaimana jika suara adzannya banyak dari beberapa masjid? Mana yang harus dijawab? Tentu Anda tidak mungkin semua adzan dari berbagai masjid tersebut. Pilih saja yang terdengar paling jelas misalnya yang dekat rumah Anda, kalau Anda mau menjawab. Itu lebih afdhol atau lebih utama.

 

 

Keutamaan menjawab suara atau panggilan adzan ini seperti terdapat dalam hadits dari Abdullah bin Amr bin Ash ra, dimana  Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

 

إِذَا سَمِعْتُمْ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوامِثْلَ مَا يَقُولُ ، ثُمَّ صَلُّوا عَلَيَّ ، فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلاةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا

 

Apabila kalian mendengar muadzin, jawablah adzannya. Kemduian bacalah shalawat untukku. Karena orang yang membaca shalawat untukku sekali maka Allah akan memberikan shalawat untuknya 10 kali.” (HR. Muslim)

 

Jadi selama ada kesempatan maka sebaiknya panggilan atau suara adzan tersebut dijawab, kemudian berdoa. Tapi sekiranya Anda tidak mau menjawab juga tidak apa-apa. Mungkin bagi sebagian ibu-ibu begitu terdengar adzan ada yang langsung saja rawatib dirumah, tidak apa-apa juga. Karena sudah masuk waktu sholat.

 

Ini harusnya menjadi perhatian kita semua, begitu masuk waktu shalat maka segeralah menunaikan shalat dan jangan menunda-nundanya. Sebab, ada banyak keutamaan shalat diawal waktu dibanding diakhir waktu. Jadi shalat itu ibadah yang telah ditetapkan waktunya.

 

 

إِنَّ الصَّلَاةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَابًا مَوْقُوتًا

 

“……….Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman.” ( QS.An Nisa: 103)

 

Jadi waktu masuk sholat adalah syarat sahnya sholat. Kalau sudah terdengar adzan berarti kan sudah masuk waktunya, berarti boleh sekalipun adzannya belum selesai. Tapi afdolnya itukan mendengarkan dan menjawab adzan dulu, itu juga boleh.

 

BACA JUGA: Tips Agar Shalat Khusyu 

 

Intinya bersegeralah menunaikan ibadah shalat begitu telah masuk waktunya. Jangan menunda atau mengakhirkan, sesibuk apa pun urusan dunia. Sebab kita tidak tahu kapan usia kita. Jangan sampai meninggal dalam keadaan melalaikan shalat. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

 

Nah, terkait pembahasan bab shalat ini lebih detail berikut dalilnya, Anda, bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “SUDAH BENARKAH SHALATKU?“. Didalamnya ada pembahasan bab praktik shalat berikut contoh-contohnya. Wallahu’alam bishawab. [ ]

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

890

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman