Belum Dikaruniai Anak ? Ini Ikhtiar Agar Tetap Dapat Pahala Dari Anak Shalih

0
1002

Assalamu’alaykum, Pak Aam,  saya pasangan yang sudah 12 tahun menikah tapi  belum punya keturunan. Bagaimana sikap terbaik menerima ujian atau cobaan ini ?. Mohon doakan saya supaya bisa hamil dan punya keturunan. Terima kasih ( H via fb )

 

 

Wa’alaykumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Tentu sebagai muslim kita harus saling mendoa kepada sesama saudara muslim lainnya baik diminta atau pun tidak.Ibu dan bapak serta sahabat-sahabat sekalian Insya Allah saya mendoakan yang belum dikaruniai keturunan saat sholat atau saat program umroh.

 

 

Sebab, ketika kita mendoakan kebaikan kepada orang lain, maka malaikat juga akan mendoakan kebaikan kepada kita. Jadi Insya Allah saya doakan. Anda juga jangan lelah meminta doa kepada orang-orang yang menurut Anda doanya akan mustajab.

 

 

Satu hal lagi adalah Anda juga harus ikhtiar tentu saja. Berobat, konsul ke Dokter. Kalau semua ikhtiar kiranya sudah dilakukan, berobat sudah, konsultasi ke dokter sudah, berdoa juga sudah. Jangan lupa surat Al-Anbiya ayat 35

“kullu nafsin dzaa-iqatu almawti wanabluukum bialsysyarri waalkhayri fitnatan wa-ilaynaa turja’uuna”

“Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan menguji kamu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kamilah kamu dikembalikan.”

 

 

Jadi kalau rekan-rekan belum dikaruniai keturunan, ketahuilah bahwa manusia itu memang akan diuji. Salah satunya tidak diberi keturunan. Tapi boleh jadi ada pasangan yang diberi keturunan, hanya anaknya ini tidak sholeh. Maka sesungguhnya kehadiran anak dalam rumah tangga atau keluarga adalah ujian bagi orangtuanya. Dalam Alquran telah dijelaskan,

 

 

Harta dan anak-anak adalah perhiasan (ujian) kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi shalah adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik menjadi harapan.” ( QS. Al Kahfi:46 )

 

Dengan demikian harus kita sadari dan pahami bahwa kehadiran anak itu adalah ujian bagi orangtua. Anak shalih juga ujian, seperti yang dialami Nabi Ibrahim as hingga Allah mengujinya untuk dikorbankan. Demikian juga anak yang tidak shalih juga ujian, seperti yang dialami Nabi Nuh as.

 

 

Kita lihat ada yang punya keturunan, namun anaknya tersebut justru merepotkan dan menyusahkan orang tuanya saking beratnya punya ujian sampai akhirnya bilang, “Kalau tahu begini mendingan saya tidak punya anak.” Coba sampai berkata demikian.

 

 

Ada seorang ibu ketika saya mau berangkat haji. Ibu ini datang dari luar kota, beliau curhat, “Pak Aam, saya punya anak. Anak saya sudah dewasa, sudah akan menginjak umur 30 tahun. Tapi sampai sekarang masih saja menjadi masalah dalam hidup saya. Dia dari SMP sudah kecanduan narkoba. Saya sudah keluar uang ratusan juta untuk mengobati dia. Sudah direhabilitasi, sudah diobati. Tapi ternyata tetap saja begitu. Pak Aam, saya suka mikir Ya Allah tahu begini lebih baik saya tidak punya anak.”

 

 

Kemudian saya nasihati, ibu tidak boleh seperti itu, karena sekali lagi ini adalah bagian dari ujian. Ini pelajaran bagi rekan-rekan, mari berkhusnudzon atau berbaik sangka kepada Allah mudah-mudah ini yang terbaik dari Allah Sw. Betapa banyak orang yang punya anak, tetapi anaknya menjadi cobaan yang berat dalam hidupnya.

 

BACA JUGA: Penggunaan Nama ‘Bin’ Pada Ibu, Apakah Dibolehkan ?

 

Saat ini Anda belum dikaruniai anak, menurut Anda ini tidak baik. Tetapi Allah Maha Tahu dan bisa jadi justru Allah sedang memberikan pilihan yang terbaik dalam hidup Anda , hanya karena belum tahu hikmahnya. Atau sebaliknya Anda menganggap bahwa dengan mempunyai anak itu akan lebih baik, padahal Allah Maha Tahu belum tentu itu baik bagi Anda. Dalam Alquran dijelaskan,

 

 

“Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.” (QS. Al-Baqarah: 216)

 

Untuk itu lebih berpikir postif dan berbaik sangka kepada Allah bahwa kondisi ini adalah yang terbaik bagi Anda menurut kehendak Allah. Lebih baik Anda berdoa “Ya Allah berilah aku yang terbaik, menurut ketentuan dan ketetapan-Mu Ya Allah. Beri Saya Anak-anak sholeh. Yang dapat menjadi jariyah ketika saya berpulang kepada-Mu ya Allah.”

 

 

Kalau Anda sudah berdoa seperti itu dan 12 tahun belum juga punya keturunan. Boleh jadi karena Allah Maha Tahu ketika Anda punya anak, boleh jadi anak Anda tidak akan sholeh. Makanya sampai saat ini belum diberi keturunan. Sekali lagi saya mengingatkan untuk berkhusnudzon kepada Allah bahwa ini jalan yang terbaik bagi kita.

 

 

Biasanya ada keluhannya menjadi seperti “Pak Aam kalau saya gak punya anak bagaimana bisa saya mempunyai amal jariyah dari Anak? Kan saya tidak punya keturuan.”. Coba kita perhatikan hadits Rasul dari Abu Hurairah berkata, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.

 

 

إِذَا مَاتَ اْلإنْسَانُ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إلَّا مِنْ ثَلَاثَةٍ صَدَقَةٌ جَارِيَةٌ أوْ عِلْمٌ يَنْتَفِعُ بِهِ أوْ وَلَدٌ صَالحٌِ يَدْعُوْ لَهُ.

Jika manusia meninggal, maka terputuslah amalannya, kecuali tiga perkara; shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat dan anak yang shalih yang mendo’akannya”. ( HR.Bukhari Muslim )

 

Dengar yang berdasarkan hadits yang diterangkan adalah anak itu tidak perlu anak kandung. Karena dalam hadits penggunaan katanya itu “waladun” kalau anak kandung itu “Bin atau Bintun”. Yang dimaksud hadits ini berarti bisa anak didik, anak asuh dan sebagainya yang berarti bukan hanya anak kandung.

 

 

BACA JUGA: Bukti Kekuatan Doa Dalam Proses Kehamilan

 

 

Jika Anda punya rezeki lebih Anda bisa menyekolahkan anak yatim, atau Anda bisa mengadopsi anak. Disitu Anda bisa mendidiknya menjadi anak yang sholeh. Itu juga merupakan sebuah investasi amal jariyah Anda. Jadi tidak harus Anak kandung. Sekali lagi saya mengingatkan untuk berkhusnudzon kepada Allah bahwa ini jalan yang terbaik bagi kita.

 

 

Jadi jangan berputus asa tidak bisa atau tidak akan dapat amal jariyah dari anak shalih hanya kerana tidak mempunyai anak kandung. Allah Swt menyediakan ragam ladang pahala bagi Anda dan suami sebagai investasi kelak di akhirat. Tetaplah bahagia, optimis dan ikhlas menjalani rumah tangga meskipun belum punya keturunan atau anak. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.

 

Nah, untuk pembahasan tentang kehamilan berikut ikhtiar yang bisa dilakukan baik secara medis maupun syariah atau fikih, Anda dan juga sahabat-sahabat sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul ” KEHAMILAN YANG DIDAMBA ” yang saya tulis bersama dr.Hanny Rono. Ada pembahasan yang cukup detail dari sisi medisnya dan juga panduan ikhtiar yang sesuai syariah. insya Allah sangat bermanfaat. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

 

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

906

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online

Twitter: percikan_iman