Masuk
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
  • Masuk / Bergabung
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAH

      Hukum Konsultasi Pada Paranormal, Ini Yang Harus Dipahami Muslim

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Bolehkah Shalat Sunnah Dilaksanakan Saat Safar? Begini Penjelasannya

      Benarkah Ada Ruh Gentayangan? Begini Penjelasannya

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING
      Istri Kerja

      Hukum Istri Bekerja,Boleh atau Terlarang ? Perhatikan 5 Hal Penting Ini

      Adakah Doa Khusus Agar Cepat Istri Hamil ? Ini Penjelasannya …

      Ramadhan

      Pemerintah Terbitkan SE Panduan Siswa Belajar di Bulan Ramadhan 2025, Ini…

      Time Zone

      10 Cara Seru Buat ‘Healing’ Bareng Temen di Bulan Oktober

  • KHAZANAH
  • VIDEO
Percikan Iman Online
Beranda AKTUAL KH.Miftah Faridl: Memilih Pemimpin Itu Perhatikan Moral dan Akhlaknya

KH.Miftah Faridl: Memilih Pemimpin Itu Perhatikan Moral dan Akhlaknya

Penulis
Iman Djojonegoro
-
26 Juni 2018
0
779
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

    PERCIKANIMAN.ID – – Rasulullah Saw menegaskan betapa penting dan beratnya tanggung jawab seorang pemimpin. Sejatinya, seorang pemimpin adalah mereka yang mampu memikul amanah dan tanggungjawab.

     

    Ini dicontohkan oleh Rasulullah dengan membawa perubahan secara menyeluruh pada masyarakat Arab jahiliah kepada sebuah masyarakat yang bernafaskan Islam.

     

    Layaknya sebuah perusahaan, direktur atau pemimpin perusahaan berperan penting dalam memajukan perusahaannya. Islam pun demikian, wadah yang kita jadikan tujuan hidup ini harus memiliki pemimpin yang dikehendaki oleh Allah Swt.

     

    Prof. Dr.KH. Miftah Faridl seorang ulama besar Jawa Barat di tengah-tengah kesibukannya memberikan tausyiahnya seputar kepemimpinan dalam Islam.

     

    Ia mengungkapkan, mau tidak mau kita harus memiliki pemimpin. Apalagi dalam kendaraan yang dinamakan Islam perlu ada sosok pemimpin yang dapat mengarahkan umatnya. Majalah Percikan Iman berkesempatan berbincang-bincang dengan Ketua Umum MUI Kota Bandung dan Guru Besar ITB ini di rumahnya. Berikut petikan wawancaranya bersama wartawan mapi:

     

     

    Konsep kepemimpinan dalam Islam seperti apa?

    Ada prinsip dasar dalam kepemimpinan Islam, bahwa pemimpin yang maha absolut adalah Allah. Kepemimpinan yang diberikan kepada manusia tidak lain sebagai anugerah dari Allah atau keputusan Allah. Oleh karena anugerah dari Allah, maka harus disyukuri. Selanjutnya kepemimpinan dalam Islam itu tidak hanya anugerah dari Allah, tapi sekaligus amanah, titipan dari Allah.  Sebagai amanah maka harus dipertanggungjawabkan kepada Allah. Selain itu, kepemimpinan bisa juga menjadi fitnah atau ujian. Mengemban suatu jabatan, orang bisa tambah takwa atau banyak dosanya. Tentunya bagi seorang muslim, tanggung jawab sebuah jabatan harus dijadikan bekal ibadah kepada Allah Swt.

     

    Bagaimana konsep tersebut tercantum dalam Al Quran?

    Al Quran menjelaskannya dalam surat Ali Imran ayat 26, “Katakanlah (Muhammad), Wahai Tuhan pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki, dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa pun yang Engkau kehendaki“.  Jadi, betul-betul absolut dari Allah dan Dia Maha Kuasa memberikan wewenang kepemimpinan kepada orang yang dikehendaki-Nya. Sebagaimana juga Allah Maha Kuasa untuk mengambil kekuasaan yang ada pada manusia.

     

    Pemimpin yang ideal dalam Islam?

    Pemimpin yang ideal itu paling tidak memiliki empat kriteria yang ada pada Rasul, yaitu siddiq, fathonah, amanah, dan tabligh. Rasul mengatakan sebaik-baiknya pemimpin adalah mereka yang kamu cintai. Kamu hormat kepada mereka, maka mereka pun akan hormat kepada kamu.  Sejelek-jeleknya pemimpin kamu adalah mereka yang kamu benci, maka mereka pun benci kepada kamu. Kamu melaknat mereka, mereka pun melaknat kamu. Jadi, ada dukungan dari umat dan ada komitmen keberpihakan atau kepedulian kepada yang dipimpin.

     

    Menjadi seorang pemimpin harus memiliki keahlian, benarkah?

    Dalam kepemimpinan itu ada syarat lain yang perlu diperhatikan yaitu salah satunya menjadi pemimpin harus sesuai dengan bidang keahliannya. Rasul mengatakan apabila sesuatu urusan diserahkan bukan kepada ahlinya maka tunggulah tanggal kehancurannya.

     

    Bagaimana Islam mengajarkan manusia untuk memilih pemimpin?

    Ketika Abu Bakar Sidiq dipilih, ada debat argumentatif di masyarakat. Umar pun dipilih sebagai calon tunggal dan disetujui oleh para senior. Ketika Usman dipilih pun berbeda dengan yang lain.Caranya berbeda, namun ada prinsip musyawarah yaitu memilih yang terbaik dari yang ada.  

     

    Jadi, pertama menurut hadist riwayat Hakim, kalau kita memilih seseorang untuk mengurus orang-orang mu’min padahal dia tahu ada yang lebih pantas, maka ia telah khianat kepada Allah dan Rasul. 

     

    Kedua, menurut saya harus sesuai dengan bidangnya. 

     

    Ketiga,persyaratan moral atau akhlak, karena dalam Islam, pemimpin itu adalah khadam bukan juragan, tapi khadam masyarakat. Sehingga pemimpin itu harus yang paling sabar, tangguh, tekun dan harus banyak berkorban. Islam mengajarkan bahwa seorang pemimpin itu tentu mempunyai tugas amar ma’ruf nahi munkar.  Dia sebagai amir, dia sebagai orang yang bisa menyuruh dan memerintahkan. Dia juga bisa mencegah dan membongkar sebuah kejahatan. Itu harus dilakukan melalui proses keteladanan. Jadi, dia sendiri harus memberikan contoh yang terbaik.

     

    Jadi, suatu keharusan memilih pemimpin?

    Oh iya, kita wajib memiliki pemimpin. Malah Rasul mengatakan dalam sebuah riwayat Bukhari, kalau ada tiga orang keluar dalam sebuah perjalanan jauh hendaklah diangkat salah seorang diantaranya menjadi pemimpin. Tidak halal tiga orang berada dalam sebuah perjalanan jauh, kecuali salah seorang di antaranya diangkat menjadi pemimpin.

     

    Bagaimana membentuk generasi calon pemimpin?

    Tentu harus ada pewarisan. Pemimpin yang sukses adalah pemimpin yang melahirkan kepemimpinan baru yang lebih baik. Tentu saja ada bekal yang diberikan, pengetahuan dan wawasan serta pelatihan. Pelatihan artinya harus diberikan kesempatan untuk menjalankan suatu tugas.

     

    Orang seperti apa yang sebaiknya tidak kita pilih menjadi pemimpin?

    Al Quran menjelaskan secara eksplisit orang yang tidak boleh menjadi pemimpin. Di antaranya yaitu orang kafir, nasrani, yang memusuhi Islam, dan yang tidak senang shalat pun tidak boleh.

     

    Apa yang dimaksud dengan ‘pemimpin orang-orang yang bertaqwa’ dalam sebuah doa?

    Artinya bahwa dia mempunyai semangat kompetitif untuk menjadi pelopor ketakwaan. Jadi, bukan hanya takwa, tapi ia juga menjadi pelopor ketakwaan itu.

     

    Konsekuensi jika salah memimpin?

    Konsekuensi yang terburuk akan mendapatkan murka Allah. Tapi ada hadist riwayat Muslim yang mengatakan, setiap jabatan kepemimpinan akan melahirkan penyesalan dan kesedihan, kecuali bagi mereka yang mampu mengambilnya dengan cara yang baik dan dapat melaksanakan tugas kepemimpinannya dengan baik.

     

    Kalau salah memilih pemimpin?

    Konsekuensinya akan berdampak kepada yang dipimpin. Ya, kata Rasul tunggu tanggal kehancurannya.

    Kepemimpinan itu harus diantisipasi karena bisa menjadi sumber konflik. Dalam sejarah Islam, isu pertama yang muncul di kalangan para sahabat sebelum jenazah Rasul dikuburkan adalah isu kepemimpinan. Ini membuktikan bahwa para sahabat memberikan perhatian besar menyangkut kepemimpinan.

    Menurut catatan sejarah, konflik terbesar yang terjadi di kalangan umat Islam generasi pertama adalah masalah kepemimpinan. Jadi, ini bisa menjadi sumber yang menghancurkan umat Islam dan berperang antara umat Islam. Biasanya sejarah di negara-negara muslim, konflik kepemimpinan terutama di bidang politik bisa menjadi sumber kehancuran umat Islam.[]

    5

    Rep: fahrul & ahmad

    Editor: iman

    Foto: istimewa

    890

    Follow juga akun sosial media percikan iman di:

    Instagram : @percikanimanonline

    Fanspages : Percikan Iman Online

    Youtube : Percikan Iman Online

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaJadikan Anak Kita Generasi Terbaik, Begini Caranya
      Artkel SelanjutnyaDoa Sholat Tahajud Dan Dhuha, Adakah Bacaan Khusus ?
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Juara Lomba

      Bikin Bangga, Mahasiswa Unisa Bandung Sabet Juara di Berbagai Kategori Lomba ASLAMA PTMA 2025

      Kemenag

      Kemenag-BAZNAS Kerja Sama Pemberdayaan Umat Berbasis Masjid

      Unisa Bandung

      Wujudkan Visi Universitas Islami di Tingkat Internasional, Unisa Bandung Kerja Sama dengan 5 Kampus Filipina

      PILIHAN EDITOR

      Mengintegrasikan Nilai Islami dalam Pendidikan Berkualitas: Kisah Sukses Akreditasi Unggul Prodi...

      22 April 2025

      Mahasiswa Unisa Bandung Juara Ring Fighter Reborn 2025

      27 Februari 2025
      Peduli AID

      Dosen Unisa Bandung Perkuat Upaya Pencegahan HIV di Kalangan Remaja Melalui...

      19 Februari 2025

      ARTIKEL TERPOPULER

      Muhammadiyah Idul Fitri 21 April, Kemenag Baru Gelar Sidang Isbat Lebaran...

      14 April 2023
      haji dan jamaah

      73 Persen dari Total Jamaah Haji 2023 Merupakan Lansia

      2 Juni 2023

      Seperti Muhammadiyah, Arab Saudi Tetapkan Idul Adha pada 28 Juni 2023

      18 Juni 2023

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE3774
      • AKTUAL2807
      • ENSIKLOPEDI ISLAM2220
      • KHAZANAH1197
      • TANYA USTADZ1040
      • HAJI dan UMROH804
      • KELUARGA772
      • IBADAH606
      • AKHLAK543
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • DISCLAIMER
      • IKLAN
      • KONTAK KAMI
      • PRIVASI
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Powered By BSD