Tips Menjaga Kesehatan Selama Bulan Puasa, Lakukan 5 Hal Ini

0
437

PERCIKANIMAN.ID – – Secara medis, shaum berfungsi untuk memberi kesempatan pada organ tubuh agar kembali bugar. Ketika shaum, sistem pencernaan kita melakukan istirahat sehingga tubuh dapat melakukan pembersihan dari racun-racun yang terkumpul dari makanan yang tidak tercerna.

 

Selain itu, shaum pun bermanfaat untuk menurunkan kolesterol, menurunkan berat badan, menurunkan tekanan darah tinggi, dan mencegah gangguan lainnya pada tubuh. Tapi, akibat pola makan yang salah, bukannya kesehatan yang diperoleh, kadang bobot badan kita yang kian bertambah.

 

Bahkan, karena tidak cerdas mengatur gaya hidup, berbagai penyakit pun berdatangan. Nah, berikut ada beberapa tips untuk Anda dalam menjaga berat badan di bulan Ramadhan.

1. Jangan lupa makan sahur.

Selain karena tubuh memerlukan energi untuk menjalani rutinitas seharian, dengan makan sahur, kita pun akan mendapatkan keberkahan dan pahala. Jangan lupakan makan sahur dengan komposisi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral yang seimbang. Namun, bukan berarti ketika sahur kita mesti makan lebih banyak. Tetap harus dalam porsi yang tepat.

 

Sudahi makan sebelum kenyang agar lebih berkah lagi. Dan, untuk menghindari rasa lapar ketika shaum, makanan yang dianjurkan adalah makanan berserat yang biasanya terdapat pada sayur dan buah. Serta, jangan lupa minum air putih yang cukup agar cairan di dalam tubuh kita tetap seimbang.

2. Jangan langsung tidur setelah sahur.

Karena sahur terlalu pagi, kebanyakan masyarakat kita membiasakan tidur dulu selepas sahur hingga azan subuh. Padahal, kebiasaan itu salah dan berisiko menyebabkan kolesterol, mengganggu metabolisme tubuh dan menyebabkan kegemukan. Agar bobot badan tidak membengkak di bulan Ramadhan, cobalah selepas sahur sambil menunggu azan subuh, kita merapikan peralatan makan, membereskan rumah, atau tilawah Al-Quran.

3. Kurangi makanan bersantan, berlemak dan mengandung gula.

Saat sahur dan berbuka, kita harus cerdas memilih menu makanan. Agar bobot badan tidak bertambah, kurangi makanan bersantan, berlemak, dan mengandung gula, apalagi pemanis buatan. Gulai, kolak, dan minuman mengandung gula lainnya harus kita minimalkan. Apalagi, jika kita konsumsi di waktu-waktu menjelang tidur, akan semakin rawan kolesterol dan kegemukan.

 

Hal itu karena makanan yang populer di bulan Ramadhan, kebanyakan mengandung gula tambahan dengan indeks glikemik (GI) yang tinggi. Sehingga, dapat mempercepat rangsangan terhadap pengeluaran hormon insulin yang memang berfungsi mengalirkan gula dalam tubuh.

 

Dan, makanan yang merangsang insulin akan cepat menaikkan gula darah yang akan membuat tubuh mudah kembali lemas, lapar, dan cenderung makan lebih banyak lagi. Sehingga, karena porsi makan yang kian besar, maka penumpukan lemak dalam tubuh pun kian bertambah.

 

Untuk menghindarinya, kita bisa mengonsumsi gula alami dari buah-buahan, seperti pada buah kurma dan air sari buah atau jus yang tidak merangsang produksi insulin dalam tubuh.

4. Jangan langsung makan besar selepas takjil.

Selepas shaum seharian, kita kerap “balas dendam” dengan langsung melahap nasi dan lauk pauknya dengan porsi yang banyak. Padahal, kebiasaan tersebut bisa membuat lambung kaget dan bisa menyebabkan kantuk yang membuat kita langsung tertidur hingga lupa shalat Tarawih berjamaah di masjid.

 

Agar hal itu tidak terjadi dan membuat timbangan berat badan kita tidak membengkak, berbukalah dengan makanan yang berserat dan mengandung gula alami dahulu, seperti jus atau buah-buahan. Namun, bukan jus atau minuman yang dingin.

 

BACA JUGA: Makan Banyak Baiknya Saat Berbuku atau Sahur ?

 

Karena minuman dingin saat berbuka bisa membuat asam lambung meningkat dan menyebabkan perut menjadi kembung. Kita bisa makan besar selepas Tarawih atau sebelumnya, dengan porsi yang tidak besar. Ingat, berhentilah makan sebelum kenyang, begitu sunah Nabi.

5. Meski shaum, harus tetap berolahraga.

Bulan Ramadhan bukan berarti kita libur dari aktivitas berolahraga. Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh tetap harus dilakukan meski dalam kondisi shaum. Yang perlu kita perhatikan adalah waktu dan jenis olahraganya. Selama shaum, pilihlah jenis olahraga yang tidak begitu berat dan menguras tenaga banyak.

 

Bermain badminton di halaman rumah Anda bisa menjadi pilihan bersama keluarga. Dan, yang terpenting, berolahragalah 1-2 jam sebelum berbuka shaum agar mengurangi rasa haus dan menghindari dehidrasi. [ ]

5

Red: Eika, dari berbagai sumber

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

879

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online