Assalamualaikum. Pak ustadz , saya mau tanya tentang shalat ghaib. apa yang dimaksud dengan shalat gaib? Adakah contohnya dari Rasulullah saw.? Bagaimana teknik pelaksanaannya ? Mohon penjelasannya ( Ran via email)
Waalaikumsalam ww . Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian yang dirahmati Allah. Shalat Gaib artinya melaksanakan Shalat Jenazah padahal jenazahnya sudah dikuburkan. Ada sejumlah riwayat yang menunjukkan bahwa Rasulullah saw. pernah melaksanakan Shalat Gaib. Silakan cermati riwayat berikut.
Jabir dan Umar r.a. berkata, “Nabi saw. telah menyalatkan Ashamah An-Najasyi, lalu bertakbir empat kali.” (H.R. Bukhari, Muslim, dan Ibnu Majah)
Jabir r.a. berkata bahwa Rasulullah bersabda, “Telah wafat hari ini seorang yang saleh dari bangsa Habsyi. Karena itu, marilah kita shalatkan dia, maka kami pun membuat shaf secara teratur di belakang Rasulullah dan beliau menyalatkannya.” (H.R. Bukhari)
Abu Hurairah r.a. berkata, Sesungguhnya Nabi saw. memberitahukan kematian Najasyi kepada para sahabat, lalu beliau bersabda, “Mintakan ampunan baginya!” Kemudia beliau keluar dengan para sahabat menuju masjid lalu melaksanakan Shalat Jenazah berjamaah. (H.R. Ahmad)
Ketiga hadis di atas menjelaskan bahwa Nabi saw. bersama para sahabat pernah menyalatkan seorang raja dari bangsa Habsyi yaitu Najasyi secara gaib. Dikatakan secara gaib karena mayat Najasyi tidak ada di hadapan Nabi saw. namun berada di negeri Habsyi (sekarang Etiopia). Ini isyarat bahwa kita diperbolehkan menyalatkan secara gaib alias mayat tersebut tidak ada di hadapan kita.
Kalau kita cermati, para sahabat yang menyalatkan gaib itu tidak semuanya mengenal Najasyi, namun mereka tetap menyalatkannya. Ini isyarat bahwa kita diperbolehkan Shalat Gaib walaupun kita tidak mengenal jenazah tersebut.
Shalat gaib bisa dilakukan dengan dua cara. Cara pertama seperti yang dijelaskan dalam hadis-hadis di atas. Yakni, menyalatkannya secara berjamaah di masjid tanpa kehadiran jenazah. Cara serta doa-doanya sama saja seperti kita menyalatkan jenazah biasa.
Cara kedua, kita menyalatkannya di kuburan. Artinya, apabila mayat sudah dikuburkan, kita datang ke kuburannya lalu Shalat Jenazah untuknya. Caranya, kita berdiri di sebelah kuburan jenazah tersebut lalu takbir dan berdoa seperti shalat jenazah biasa. Apabila mayat itu perempuan, kita berada di sekitar bagian perutnya, dan kalau laki-laki, kita berdiri di sekitar bahunya. Cara seperti ini merujuk pada hadis berikut.
Abu Hurairah r.a. berkata, Ada seorang perempuan yang biasa menyapu atau membersihkan masjid lalu nabi bertanya tentang perempuan tersebut karena tidak hadir di hadapan Nabi saw. Para sahabat menjawab, “Ia sudah meninggal!” Nabi bersabda, ”Mengapa kamu tidak memberitahuku saat dia meninggal?” Lalu Rasulullah saw. Bersabda, “Sekarang tunjukkan di mana wanita itu dikuburkan.” Kemudian para sahabat menunjukkannya. Lalu Rasulullah saw. menyalatkan wanita itu di kuburannya. (H.R. Bukhari dan Muslim)
Said bin Musayyab r.a. berkata, Ummu Sa’ad meninggal dunia padahal Nabi saw. sedang tidak ada di Madinah. Setelah Rasulullah kembali, beliau menyalatkannya, padahal jenazah itu sudah dikuburkan selama satu bulan. (H.R. Tirmidzi)
BACA JUGA: Shalat Dhuha, 4 Rakaat atau 12 Rakaat ?
Kedua hadis ini menjelaskan bahwa kita boleh menyalatkan jenazah yang sudah dikuburkan dengan cara kita menyalatkannya di sebelah kuburannya. Adapun cara takbir dan doa-doanya sama saja dengan shalat jenazah biasa.
Kesimpulannya, Shalat Gaib ada contohnya dari Rasulullah saw. Cara melaksanakannya bisa berjamaah di masjid atau kita bisa juga datang ke kuburannya dan menyalatkan di sebelah kuburannya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat.
Nah, terkait pembahasan bab shalat ini lebih detail berikut dalilnya, Anda dan mojang bujang sekalian bisa membaca buku saya yang berjudul “SUDAH BENARKAH SHALATKU?“. Didalamnya ada pembahasan bab praktik shalat berikut contoh-contohnya. Wallahu’alam bishawab. [ ]
5
Editor: iman
Ilustrasi foto: pixabay
980
Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email: [email protected] atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .
Follow juga akun sosial media percikan iman di:
Instagram : @percikanimanonline
Fanspages : Percikan Iman Online
Youtube : Percikan Iman Online