Takut Ilmu Tidak Bermanfaat Sebelum Dihisab ? Ini Doanya

0
1328

Assalamualaikum.Pak ustadz, Alhamdulillah saya mendapatkan pendidikan yang cukup. Sejak kecil saya merasa mendapat pendidikan dan sekolah terbaik bahkan saat kuliah di luar negeri saya mendapat kampus yang menurut orang sebagai  kampus terbaik. Namun kadang saya merasa takut jika ilmu saya tidak semuanya diamalkan dan memberi manfaat kepada orang lain. Bagaimana caranya agar ilmu yang kita dapat memberi manfaat kepada orang lain? Bagaimana doanya ? Apakah ilmu yang dapat harus kita amalkan semua sebelum meninggal? Mohon nasihatnya. (Robby via email)

 

 

Waalaikumsalam ww. Bapak ibu dan sahabat-sahabat sekalian. Anda patut bersyukur mendapat pendidikan di sekolah terbaik sebagai salah satu bekal baik di dunia maupun diakhirat. Anda berarti mempunyai orangtua yang sangat bertanggung jawab, sebab membakali anaknya dengan ilmu.

 

Pentingnya menuntut ilmu atau belajar ini dapat kita simak dari nasihat Rasulullah Saw melalui haditsnya dimana Rasul bersabda,

 

Barang siapa menginginkan kehidupan dengan dunia, wajiblah ia memiliki ilmunya ; dan barang siapa yang ingin (selamat dan berbahagia) di akhirat, wajiblah ia mengetahui ilmunya pula; dan barangsiapa yang menginginkan kedua-duanya, wajiblah ia memiliki ilmu kedua-duanya pula“. (HR. Bukhari dan Muslim)

 

Ini menjadi gambaran betapa pentingnya ilmu baik untuk urusan dunia maupun urusan akhirat. Semua manusia, pada awal kelahirannya tidak punya ilmu. Allah memberikan pada manusia sejumlah perangkat untuk mendapatkan ilmu, di antaranya pendengaran, penglihatan, dan akal, sebagaimana firman-Nya,

 

Allah mengeluarkanmu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui apa pun. Allah memberimu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani agar kamu bersyukur.” (Q.S. An-Naĥl [16]: 78).

 

Yang dimaksud agar kamu bersyukur adalah agar kita menggunakan mata, telinga, dan akal untuk mendapatkan ilmu.

 

Ilmu merupakan keistimewaan yang menjadikan manusia unggul terhadap makhluk-makhluk lain guna menjalankan fungsi kekhalifahan. Hal ini terungkap dalam kisah kejadian manusia pertama yang dijelaskan dalam Surat Al-Baqarah [2] ayat 31-32, yaitu ketika Allah menunjukkan kemampuan Nabi Adam a.s. dalam memahami fenomena alam di hadapan para malaikat.

 

Oleh sebab itu, apabila kita memiliki ilmu, apa pun ilmu tersebut, apakah ilmu kauniyyah (ilmu tentang alam semesta dengan segala fenomenanya) ataupun ilmu diniyyah (ilmu yang berkaitan dengan keagamaan), selama ilmu itu bermanfaat bagi kehidupan, berarti kita telah mendapatkan kebaikan dunia.

 

Tentu saja setelah kita memiliki ilmu atau pengetahuan atau pun keahlian maka harus diamalkan dan memberikan manfaat bagi banyak orang. Ilmu didapat bukan sekedar untuk membuat diri sendiri pintar dan intelek namun harus diamalkan dan dipraktikan kepada orang lain. Orang yang mengajarkan ilmu kepada orang lain akan mendapat pahala atau amal jariyah yang akan terus mengalir di dunia hingga di akhirat.

 

BACA JUGA: Doa Nabi Ibrahim Agar Diberi Anak Yang Shaleh 

 

Rasulullah Saw. dalam suatu riwayat yang sahih menyebutkan bahwa ada tiga amalan yang akan terus mengalir pahalanya walaupun kita sudah wafat. Yaitu ilmu yang bermanfaat, anak saleh yang selalu mendoakan orang tuannya, dan shadaqah jariah. Oleh sebab itu, sungguh beruntung kalau ilmu yang kita miliki itu bermanfaat untuk kehidupan sehingga bisa menjadi amalan yang mengalir pahalanya walau kita sudah meninggal.

 

Untuk itu kitan senantiasa diajarkan atau diperintahkan untuk berdoa kepada Allah agar ilmu yang Allah titipkan kepada kita itu memberi manfaat kepada orang lain bahkan alam semesta ini. Seperti yang diajarkan oleh Rasul dalam doanya,

 

 

Lalu apakah semua ilmu yang kita dapat harus kita amalkan sebelum meninggal? Tentu idealnya seperti itu akan tetap pastinya Allah Maha Tahu. Dalam mengamalkan ilmu tentu tidak bisa sendiri dan harus disesuaikan dengan kemampuan. Misalnya, Anda punya ilmu dan ahli membuat pesawat tentu dalam praktiknya Anda membutuhkan orang lain dan tidak mungkin Anda membuat pesawat sendiri.

 

Atau misalnya Anda ahli dalam bidang teknologi nuklir yang bisa dimanfaatkan untuk kemaslahatan manusia, untuk pertanian, untuk kesehatan dan sebagainya. Namun dalam praktiknya tentu Anda tidak bisa bekerja sendiri. Anda tidak mungkin membuat reaktor nuklir di rumah dan sebagainya.

 

Jadi ilmu harus diamalkan itu tentunya sesuai dengan kemampuan dan kapasitas diri. Kita hanya dituntut untuk semaksimal mungkin memberikan manfaat kepada orang lain dan alam semesta ini melalui ilmu dan pengetahuan kita sesuai yang kita mampu. Demikian jawabannya semoga bermanfaat.

 

Nah, terkait dengan panduan berdoa ini Anda dan bapak ibu sekalian dapat membaca buku saya yang berjudul ” DOA ORANG-ORANG SUKSES“. Didalamnya ada contoh yang diambil dari Alquran dan hadits shahih. Wallahu’alam bishshawab. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

970

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/ .

 

Follow juga akun sosial media percikan iman di:

Instagram : @percikanimanonline

Fanspages : Percikan Iman Online

Youtube : Percikan Iman Online