Pentingnya Orangtua Melakukan Stimulasi Pada Buah Hati

0
379

 

 

Oleh: Eddy Fadlyana, SpA(K)., M Kes*

 

 

PERCIKANIMAN.ID – – Dalam melakukan stimulasi, seseorang harus memegang teguh prinsip-prinsip umum, antara lain dilakukan dalam suasana gembira pada kegiatan bermain, dilakukan pada saat anak siap (tidak sedang mengantuk, sudah makan), tidak dipaksakan, dilakukan sehari beberapa kali sesuai dengan suasana hati anak; dimulai dari bentuk yang paling sederhana dengan waktu yang pendek, kemudian ditingkatkan secara bertahap, serta melakukan stimulasi sesuai dengan kemampuan yang harus dicapai anak.

 

Stimulasi merupakan pemberian rangsangan dari luar, dengan tujuan agar perkembangan anak sesuai dengan tingkat kematangan saraf dan umurnya, sehingga anak akan lebih siap untuk melakukan tugas perkembangan berikutnya.

 

Berbagai penelitian menunjukkan, anak yang mengalami hambatan/keterlambatan perkembangan pada usia kurang dari 3 tahun, sebagian besar akan mengalami gangguan belajar.

 

Stimulasi Sampai Umur 3 Bulan

 

  1. Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, dan rasa aman. Caranya: berbicara dengan lembut, memeluk dan mencium anak, membuai dan menimang anak.
  2. Menirukan ocehan, gerakan, dan mimik anak. Caranya: mengajak anak berbicara dan memperdengarkan berbagai suara.
  3. Melatih anak membalikkan badan dari telentang ke telungkup. Caranya: bantulah memiringkan badan anak ketika telentang sampai dia dapat membalikkan badannya sendiri.
  4. Melatih anak mengangkat kepalanya ketika telungkup dan memperhatikan benda bergerak. Caranya: perlihatkan benda menarik/berwarna mencolok ketika anak telungkup agar ia mengangkat kepalanya.
  5. Melatih anak menggenggam benda. Caranya: sentuhkan pensil pada punggung tangan atau ujung jari anak agar ia belajar menggenggam.

 

BACA JUGA: 8 Mitos dan Fakta Anak Laki vs Perempuan

 

Stimulasi Umur 3-6 Bulan

 

  1. Menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, dan rasa aman. Caranya: berbicaralah dengan lembut, peluk dan cium anak sesering mungkin, sering membuai dan menimang anak.
  2. Melatih anak menirukan suara, bunyi, dan kata-kata. Caranya: tirukan selalu ocehan dan mimik anak sehingga ia akan menirukan pula.
  3. Melatih anak mencari sumber suara. Caranya: arahkan wajah anak atau dekatkan ia ke sumber suara.
  4. Melatih anak untuk menyangga lehernya mengikuti gerakan tubuh. Caranya: pada posisi telentang, pegang lengan bayi dan tarik perlahan-lahan ke posisi duduk. Jangan memaksa apabila anak belum mampu mempertahankan leher dan kepalanya mengikuti gerakan tubuh.
  5. Melatih anak duduk. Caranya: dudukkan anak pada alas datar yang keras sambil dipegang. Berikan mainan untuk menarik perhatiannya. Lepaskan pegangan pada anak pelan-pelan.
  6. Melatih anak menyangga badannya dengan kedua kakinya. Caranya: pegangi bawah ketiak anak dan angkatlah ke posisi berdiri di pangkuan ibu/bapak agar dapat bergerak naik turun menyangga badannya.
  7. Melatih anak menggunakan kedua tangannya dan menggenggam benda dengan kuat. Caranya: letakkan benda pada satu tangannya dan latihlah anak mengambil benda dengan tangan lainnya. Ajari anak bermain dengan kedua tangannya. Tariklah pelan-pelan benda yang digenggam anak agar ia belajar mempertahankannya.
  8. Melatih anak mengambil benda kecil sebesar biji jangung. Caranya: letakkan benda kecil sebesar biji jagung di depan anak, ambil benda itu sambil ia meniru mengambil. Awasi agar benda tersebut tidak tertelan.
  9. Melatih anak memasukkan makanan ke mulut. Caranya: berikan biskuit pada anak, sehingga ia dapat belajar memasukkan biskuit ke mulut dan menggigitnya.
  10. Melatih anak meraih benda/mainan. Caranya: letakkan mainan di luar jangkauan anak. Gerakkan mainan itu sampai anak tertarik dan berusaha meraihnya. Dekatkan mainan itu agar anak dapat meraihnya.
  11. Belajar bergaul dan bermain bersama. Caranya: ajari anak bermain “ciluk-ba”. Usakahakan agar ia gembira dan menikmati permainan ini.

 

 

Stimulasi dilakukan pada anak yang perkembangannya sesuai dengan umurnya, kegiatan ini hendaknya rutin dilakukan pada setiap keluarga. Memang tidak mungkin penulis menyajikan secara lengkap, karenanya tanyakanlah pada dokter anda tentang bagaimana melakukan stimulasi pada anak Anda. Semoga bermanfaat. [ ]

 

 

*penulis adalah  dokter anak, pegiat tumbuh kembang anak dan penulis buku

 

5

 

Red: admin

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

932