AILA Nilai Valentine Tidak Menggambarkan Manusia Yang Beradab

0
451

 

PERCIKANIMAN.ID – –  Ketua komunitas Sahabat Aliansi Cinta Keluarga (AILA) terpilih, Suci Susanti menghimbau segenap rakyat Indonesia untuk tidak merayakan hari Valentine yang bertepatan pada tanggal 14 Februari.

 

Suci mengungkapkan, menurut sejarah, valentine sangat jauh dari norma masyarakat sebagai bangsa Indonesia serta budaya Valentine juga jauh dari budaya Indonesia.

 

“Sejarah valentine berasal dari jaman Romawi dimana ada dewa dewi disana. Selain itu digambarkan bahwa ada perilaku seks bebas dalam setiap perayaannya,” ungkapnya melalui rilis, Rabu (13/02/2018).

 

“Maka, sebagai bangsa Indonesia yang salah satu nilainya adalah “kemanusiaan yang adil dan beradab” , valentine tidak menggambarkan manusia yang beradab,” lanjutnya.

 

Terlebih lagi, ungkap Suci, sebagai warga negara Indonesia yang beragama Islam, kasih sayang tidak sesempit makna valentine. Kasih sayang dalam Islam sifatnya universal. Tidak dibatasi pada manusia. Namun pada semua yang ada di muka bumi.

 

“Sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Rasulullah bersabda, “Barangsiapa menyayangi meskipun terhadap hewan sembelihan, niscaya Allah akan merahmatinya pada Hari Kiamat,” ungkapnya.

 

BACA JUGA: Perayaan Hari Ibu Dalam Islam 

 

Selain itu, lanjut  Suci, setiap perayaan valentine juga ditandai dengan melakukan seks bebas (zina). Sedangkan dalam Islam jelas zina adalah dilarang.

 

Ia pun mengutip surat Al-Israa’ ayat 32 dengan arti : “Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk.”

 

“Maka sebagai warga negara Indonesia yang beragama Islam, jelas kita tidak perlu ikut-ikutan merayakan valentine. Karena valentine tidak mencerminkan pancasila & jauh dari nilai-nilai Islam,”pungkasnya. [ ]

5

Red: admin

Editor: iman

Ilustrasi foto: istimewa

970