• HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
    • MUAMALAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
26.8 C
Bandung
Kamis, Januari 21, 2021
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
Percikan Iman Online
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAHMUAMALAH

      Dapat Uang Palsu? Ini Yang Harus Dilakukan Seorang Muslim

      Shalat Sunat Ketika Tertimpa Musibah Yang Sangat Besar, Apakah Dicontohkan Rasul…

      Bukti Kita Cinta Pada Al-Quran, Ini Indikasinya

      Shalat Sunnah Setelah Dzuhur, 2 atau 4 Rakaat ?

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING

      Mengawal Anak Menjuju Masa Dewasa

      Di antara hikmah paling baik dalam peristiwa Isra Mi’raj adalah menerima dengan iman. (Foto: Pixabay)

      Kisah Umar dan Istri Yang Cerewet: 5 Pelajaran Yang Dapat Dipetik

      Membersamai buah hati dengan kualitas waktu (foto: pixabay)

      Makna Kehadiran Anak Dalam Keluarga

      ibuanak

      Tips Membuat Otak Anak Jadi Lebih Cerdas, Perhatikan 7 Hal Ini

  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Beranda AKTUAL Negara Harus Setop Teror Orang Gila Terhadap Ulama

Negara Harus Setop Teror Orang Gila Terhadap Ulama

Penulis
Iman Djojonegoro
-
Februari 5, 2018
0
252
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

     

    PERCIKANIMAN.ID  – – Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah mengaku terkejut dan prihatin dengan kembali terulangnya peristiwa penganiayaan yang dialami ulama. Kali ini dialami dua ulama di Jawa Barat dalam waktu sepekan.

    iklan

     

    Wakil Ketua Majelis Hukum dan HAM PP Muhammadiyah, Maneger Nasution mengatakan, masyarakat terutama ulama patut mewaspadai teror baru yang disebut “OGGB” (orang gila gaya baru). Kewaspadaan ini diperlukan karena dengan dalil “orang gila” seolah punya “alasan” untuk menghentikan proses pengusutan hukumnya.

     

    “Akibatnya, pelaku terduga “OGGB” itu bebas begitu saja “demi hukum”. Modus ini perlu diwaspadai,” ujarnya seperti dilansir Republika.co.id, Jakarta, Senin (5/2/2018).

     

    Masih segar dalam ingatan publik dalam hitungan hari sebelumnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hidayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Emon Umar Basyri, yang oleh Polisi disebut dianiaya oleh “orang gila” pada Sabtu (27/1/2018). Belum genap sepekan peristiwa yang hampir sama terjadi lagi. Bahkan peristiwa ini meninggalkan duka mendalam karena Ustadz Prawoto meninggal dunia akibat penganiayaan seorang pria pada Kamis (2/1/2018).

     

    “Lagi-lagi Polisi menyebut dilakukan oleh orang gila”, ungkapnya. Oleh karena itu, negara harus hadir menunaikan mandatnya menghentikan modus “OGGB” ini.

     

    Polisi harus mengusut kasus-kasus tersebut sampai tuntas. Tidak hanya pelaku, tapi juga motif dan dugaan adanya aktor intelektual, ucapnya.

     

    Maneger Nasution

     

    Menurutnya, dengan melihat kembali berulangnya kasus dengan pola dan modus yang relatif sama, Polisi sebaiknya tidak tergesa-gesa menyimpulkan pelakunya sebagai “orang gila”. “Polisi perlu mengurai secara profesional dan mandiri apakah kasus-kasus tersebut murni pidana? Atau, by design?,” ungkapnya.

     

    Meskipun polisi menyebut kedua orang pelaku penganiaya itu diduga “sakit jiwa”, tapi proses hukum harus tetap berjalan, tidak boleh berhenti, apalagi sudah jatuh korban nyawa. “Biarlah pengadilan, berdasarkan fakta-fakta medis dan fakta hukum lainnya di persidangan yang punya otoritas memutuskan apakah para pelaku penganiayaan ini benar-benar “sikat jiwa” atau tidak,” ucapnya.

     

    Ia meminta, masyarakat tetap harus tenang dan jernih melihat fenomena ini. Publik tidak boleh terprovokasi dan main hakim sendiri.

     

    “Mari hadirkan kepercayaan tersisa, semoga Polisi mengusut tuntas kasus-kasus tersebut secara profesional dan mandiri,” ucapnya.

     

    Dikatakannya, ada baiknya pihak kepolisian melihat fenomena ini sebagai hal yang serius. Kemudian mereka harus segera memetakan persoalan serta mencari solusinya agar syiar ketakutan publik ini tidak semakin meluas, serta para ulama dan ustadz bisa beraktivitas dengan tenang.

     

    Negara harus hadir menunaikan mandatnya memastikan bahwa peristiwa yang sama tidak terulang lagi di masa yang akan datang. Negara juga harus hadir menjaga kondusifitas di seluruh NKRI pada tahun politik, menjelang Pilkada serentak pada 27 Juni 2018 mendatang.

     

    Peristiwa-peristiwa penganiayaan yang menimpa ulama dan ustaz harus dipandang luas dan dari berbagai perspektif. Sehingga, tidak tegesa-gesa menyimpulkan kejadian-kejadian ini hanya peristiwa kriminal biasa.

     

    BACA JUGA: Komandan Brigade Persis Pusat Dianiaya Orang “Gila” Hingga Meninggal

     

    “Peristiwa sekecil apapun di tahun politik menjelang pilkada serentak ini, apalagi yang bernuansa sensitif dan berpotensi memantik kemarahan publik, patut diperiksa dengan seksama dan harus diusut tuntas pelaku, motif dan dugaan adanya aktor intelektualnya,” ucapnya.

     

    Polisi sebaiknya bergerak cepat mengusut tuntas kasus-kasus tersebut secara profesional dan mandiri. Polisi harus menjelaskan secara transparan kepada publik siapa pun pelaku, apa pun motif, dan dugaan adanya aktor intelektualnya. “Apakah fenomena “OGGB Pemburu Ulama” ini kriminal murni atau by design? Hanya Allah dan Polisi yang tahu,” tandasnya. [ ]

    5

    Red: admin

    Editor: iman

    Ilustrasi foto: istimewa

    960

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaHukum Islam Tentang Donor Organ Tubuh, Boleh atau Terlarang ?
      Artkel SelanjutnyaNiat Menikah Untuk Menyalurkan Hasrat Biologis, Apakah Sah?
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      Ketika Merasa Serba Cukup, Manusia Akan Melampaui Batas dan Berbuat Zalim

      PP Persis Nyatakan Vaksin Sinovac Covid-19 Halal

      padang pasir

      Kisah dan Mukjizat Nabi Isa, Ini Yang Dijelaskan Dalam Al Quran

      SOSIAL MEDIA

      8,700FansSuka
      4,272PengikutMengikuti
      8,100PengikutMengikuti
      6,530PelangganBerlangganan
      @percikaniman_id
      4.495 Pengikut
      Mengikuti

      Komentar

      • Berita Aktual Islam Terpercaya pada Pentingnya Persiapan Psikologis Sebelum Menikah
      • avrilia pada 5 Larangan Bagi Wanita Saat Menjalani Masa Iddah
      • bayu haribasuki pada Menganalisa Karakter Diri Berdasarkan Juz, Apakah Dicontohkan Nabi?
      • Dani pada Ingin Bertaubat yang Sebenar-benarnya? Lakukan 4 Langkah Ini
      • pakar makalah pada Aneka Hidangan Daging Kambing Di Hari Idul Adha

      PILIHAN EDITOR

      Ketika Merasa Serba Cukup, Manusia Akan Melampaui Batas dan Berbuat Zalim

      Januari 21, 2021
      padang pasir

      Kisah dan Mukjizat Nabi Isa, Ini Yang Dijelaskan Dalam Al Quran

      Januari 20, 2021

      Hikmah Berwudhu Dengan Benar, Ini Manfaatnya Bagi Kesehatan

      Januari 19, 2021

      ARTIKEL TERPOPULER

      Mimpi Orang Yang Sudah Meninggal, Ini Penjelasannya

      November 29, 2019
      miftah faridl

      KH Miftah Faridl Bantah Dukung Dream For Freedom

      November 11, 2015
      mimpi

      Bermimpi Ketemu Almarhum, Siapakah yang Hadir dalam Mimpi Itu?

      Juli 11, 2016

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE4456
      • AKTUAL2130
      • TANYA USTADZ1537
      • KHAZANAH1464
      • KELUARGA1146
      • IBADAH787
      • PANDUAN IBADAH700
      • AN-NISA606
      • ENSIKLOPEDI ISLAM591
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • PRIVASI
      • DISCLAIMER
      • KONTAK KAMI
      • IKLAN
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Percikan Iman Online