Membatasi Silaturahmi Untuk Menghindari Suudzan, Bagaimana Hukumnya?

0
1110

Assalamu’alaykum. Pak, ketika saya tidak mampu memberitahu atau menasihati sahabat saya tentang sifat jeleknya yang membuat saya sangat tidak nyaman dengannya, apakah saya harus menjauhi dia untuk menghindari rasa benci dan suudzan? Jika saya salah, apa yang harus saya lakukan agar saya sendiri tidak berdosa? (Dani via email)

 

Wa’alaykumsalam Wr Wb. Iya Kang Dani, mojang bujang dan sahabat-sahabat sekalian. Begini, kita dalam berinteraksi atau bergaul dengan orang itu memang butuh kesabaran, karena Allah telah menciptakan karakter dan tabiat orang itu beda-beda. Jangankan kita dengan orang lain, anak-anak yang kita miliki pun karakternya bisa berbeda padahal lahir dari ibu bapak yang sama, rumah yang sama, makanan yang sama bahkan cara mendidiknya pun sama.

Nah ketika kita punya teman yang bicaranya selalu nyelekit, lalu kita jadi tidak terlalu akrab dan membatasi diri dengannya, karena berniat tidak ingin suudzan dan berdosa. Niat yang seperti itu diperbolehkan, karena itu bukan memutuskan tali silaturahmi, tapi justru bisa membangun kasih sayang. Boleh jadi dengan jarang bertemu dan tidak dekat dengan orang tersebut,  kasih sayang kita akan jadi bagus. Dibandingkan ketika sering bertemu malah sering tersinggung dan saling menyakiti.

Menjaga hubungan persaudaraan atau silaturahmi sangat dianjurkan dan diperintahkan Allah kepada kaum muslimin. Sebagaimana yang Allah Swt firmankan,

“Hai, manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakanmu dari diri yang satu (Adam) dan Allah menciptakan pasangannya (Hawa) dari dirinya. Dari keduanya, Allah memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang dengan nama-Nya kamu saling meminta dan peliharalah hubungan kekeluargaan (silaturahmi). Sesungguhnya, Allah selalu menjaga dan mengawasimu”. ( QS.An Nisa:1)

Ada hadits  yang cukup populer mengatakan bahwa, “seseorang itu dinilai karena niatnya.” Kalau Anda jarang bertemu atau jarang silaturrahmi niat Anda untuk menjaga hubungan baik, insya Allah itu malah lebih baik dari pada sering bertemu malah membuat tidak nyaman karena tahu aibnya. Lalu ada lagi dalil yang mengharuskan bersilaturahmi. Menjalin silaturahmi itu adalah menjalin kasih sayang, cinta yang makin kuat. Jadi inti dari silaturahmi adalah membangun cinta, kasih sayang, dan persahabatan yang tulus.

Silaturahmi adalah salah satu tanda seseorang beriman kepada Allah Swt sebagaimana dalam hadist yang diriwayatkan dari Abu Hurairah ra ia berkata, Rasulullah saw bersabda:

Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maka hendaklah ia memuliakan tamunya, dan barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir maha hendaklah ia menyambung hubungan silaturahmi”

Dan masih banyak lagi ayat atau hadits tentang anjuran menjaga atau menyambung silaturrahmi. Intinya bertemu teman atau saudara adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan atau ukhuwaha islamiyah.

Namun jika sering bertemu tapi malah jadi bertengkar, itu bukanlah silaturahmi. Sering bertemu tapi malah membicarakan orang lain juga tidak baik, bukannya silaturahmi malah memelihara keburukan. Untuk apa bertemu hanya untuk membangun keburukan dan kebencian?

BACA JUGA: Cara Menghadapi Orang Yang Memutus Silaturahmi

Yang namanya menjalin silaturahmi harus menghasilkan kebaikan dan amal sholeh. Jadikan silaturahmi itu sebagai sumber kebaikan, bukannya sebagai muara keburukan. Jadi kalau anda berada dalam lingkungan yang hanya membuat pikiran kotor, hati kotor, dan iman jadi rusak, tinggalkan saja.

Jadi menurut hemat saya ,kalau niat Anda jarang bertemu dengan kawan Anda tersebut untuk menjaga hubungan baik dari prasangka buruk , sebab Anda tahu aib-aibnya dan Anda merasa tidak nyama, itu malah lebih baik Anda tidak sering bertemu. Toh, niat Anda tidak bermaksud untuk memutus hubungan silaturrahmi. Justru ingin menjaganya. Demikian penjelasannya semoga bermanfaat. Wallahu’alam bishawab. [ ]

5

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

890

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email:  [email protected]  atau melalui Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam/