ACT Salurkan Bantuan Pangan Untuk Suku Asmat

0
399

PERCIKANIMAN.ID —  Krisis gizi buruk kembali melanda Tanah Papua. Krisis tersebut disertai dengan merebaknya wabah penyakit campak, tepatnya di Kabupaten Asmat. Bencana yang juga disebut sebagai kejadian luar biasa (KLB) ini telah melanda ratusan jiwa di beberapa distrik di Kabupaten Asmat selama lebih dari empat bulan. Mayoritas penderitanya adalah anak-anak.

Merespon bencana gizi buruk dan wabah campak yang terjadi di Kabupaten Asmat, Tim Emergency Response ACT berhasil menyalurkan bantuan pangan di Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. Bantuan ini sebagai bentuk respon cepat atas kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang melanda beberapa distrik di wilayah Indonesia timur tersebut.

Bantuan pangan berupa beras dan biskuit susu tersebut diserahkan secara simbolis kepada pemerintah setempat di Posko Utama Penanganan KLB Campak dan Gizi Buruk Distrik Agats, Asmat, Ahad (21/1) kemarin.
Anggota Tim Emergency Response ACT, Nurjannatunaim mengatakan, bantuan beras yang diberikan akan dimanfaatkan untuk kebutuhan dapur umum yang berada di Posko Utama Penanganan KLB Campak dan Gizi Buruk Distrik Agats.
“Untuk Minggu sore ini (21/2/2018), ACT membantu menyediakan beras dan biskuit untuk kebutuhan dapur umum di posko utama yang ada di Distrik Agats. Kami bekerja sama dengan pemerintah setempat untuk membagikan paket pangan siap santap bagi pasien campak dan gizi buruk dan keluarga yang menunggu mereka di RSUD Asmat,” jelas Nur.

BACA JUGA: ACT Segera Kirim 10 000 Ton Beras Palestina

Sementara itu, Ketua Tim Posko Kesehatan KLB Campak dan Gizi Buruk Kabupaten Asmat, Septian Herpriyono mendata, ada lebih dari 500 anak di Kabupaten Asmat yang menderita campak dan gizi buruk. Angka tersebut ia dapatkan setelah menerjunkan tim kesehatan gabungan di seluruh distrik yang ada di Kabupaten Asmat. Jika ditotal, sampai Sabtu (20/1), ada 586 anak yang menderita campak dan 57 anak menderita gizi buruk. Sementara itu, timnya juga mencatat empat anak yang menderita campak sekaligus gizi buruk. Korban jiwa pun sudah mencapai 67 orang. Mereka tersebar di 11 distrik yang ada di Kabupaten Asmat.
“Seluruh tim kesehatan kami sudah memberikan penanganan medis bagi penderita, seperti pemberian vaksin campak, obat-obatan, dan asupan gizi,” kata Septian. [ ]
sumber : act.id
5
Red: tami
Editor: iman
Foto: act
 968