• HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • AKHLAK
    • AQIDAH
    • IBADAH
    • MUAMALAH
  • KELUARGA
    • AN-NISA
    • KEUANGAN
    • PARENTING
  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Masuk
SELAMAT DATANG!Masuk ke akun Anda
Lupa kata sandi Anda?
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Cari
26.8 C
Bandung
Minggu, Januari 24, 2021
Masuk
Selamat Datang! Masuk ke akun Anda
Lupa Password? Dapatkan Bantuan
Pemulihan password
Memulihkan kata sandi anda
Sebuah kata sandi akan dikirimkan ke email Anda.
Percikan Iman Online
  • HOME
  • AKTUAL
  • TANYA USTADZ
    • SemuaAKHLAKAQIDAHIBADAHMUAMALAH

      Dapat Uang Palsu? Ini Yang Harus Dilakukan Seorang Muslim

      Shalat Sunat Ketika Tertimpa Musibah Yang Sangat Besar, Apakah Dicontohkan Rasul…

      Bukti Kita Cinta Pada Al-Quran, Ini Indikasinya

      Shalat Sunnah Setelah Dzuhur, 2 atau 4 Rakaat ?

  • KELUARGA
    • SemuaAN-NISAKEUANGANPARENTING

      Mengawal Anak Menjuju Masa Dewasa

      Di antara hikmah paling baik dalam peristiwa Isra Mi’raj adalah menerima dengan iman. (Foto: Pixabay)

      Kisah Umar dan Istri Yang Cerewet: 5 Pelajaran Yang Dapat Dipetik

      Membersamai buah hati dengan kualitas waktu (foto: pixabay)

      Makna Kehadiran Anak Dalam Keluarga

      ibuanak

      Tips Membuat Otak Anak Jadi Lebih Cerdas, Perhatikan 7 Hal Ini

  • KHAZANAH QURAN
  • VIDEO
Beranda KELUARGA AN-NISA Beda Pacaran Dengan Ta’aruf

Beda Pacaran Dengan Ta’aruf

Penulis
Iman Djojonegoro
-
Oktober 16, 2017
0
194
Facebook
Twitter
Pinterest
WhatsApp

    PERCIKANIMAN.ID – – Orang sering menyamakan antara pacaran dengan ta’aruf sebelum melangsungkan pernikahan. Padahal keduanya mempunyai perbedaan yang jauh sekali. Meski keduanya dilakukan saat kedua insan berlainan jenis ingin membina rumah tangga, namun sejatinya Islam tidak mengenal istilah pacaran. Bagaimana dengan ta’aruf itu sendiri apa diperbolehkan dalam ajaran Islam? Kita simak perbedaannya dalam tulisan singkat ini.

    1. Pacaran

    Jika kita telusuri, budaya pacaran di Indonesia sudah ada sejak dulu. Namun, gaya pacaran dulu dengan yang sekarang jelas berbeda. Bila dulu lebih tertutup, maka pacaran sekarang lebih bebas. Hal ini terjadi karena pengaruh teknologi yang sangat kuat sehingga budaya pacaran bangsa Indonesia bercampur dengan budaya pacaran negara-negara lain, khususnya Barat.

    iklan

    Maraknya berbagai tayangan di televisi yang berbau porno, mudahnya akses internet yang menayangkan konten mesum, serta menyebar luasnya VCD/DVD “esek-esek” di berbagai lapak kaki lima, membuktikan betapa mudahnya bangsa Indonesia mengakses untuk kemudian terpengaruh media-media kotor. Akibatnya, mental bangsa ini menjadi rapuh yang kemudian merembet pada tindakan kriminal, seperti terjadinya pelecehan seksual, pencabulan anak di bawah umur, sampai terjadinya tindak perkosaan.

    Ironisnya, pemerkosaan dilakukan bukan hanya oleh orang dewasa yang usianya di atas dua puluh tahun, tetapi juga dilakukan oleh anak SMP yang baru berusia 14 tahun. Korbannya bukan saja gadis yang usianya sebaya, tapi juga nenek yang telah berusia tujuh puluh tahunan. Para pelaku mengaku bahwa tindakan yang menjijikkan tersebut dilakukan setelah menonton film porno.

    Pacaran adalah bentuk komunikasi sepasang kekasih yang saling mencintai. Namun, komunikasi yang dilakukan oleh orang yang berpacaran terkadang keluar dari rel-rel agama, sehingga komunikasi yang terjadi bukan hanya saling mengenal satu sama lain, tetapi komunikasi rayuan dan bujukan yang akhirnya mengarah pada perbuatan maksiat. Dengan pertimbangan inilah, banyak para ulama yang mengharamkan pacaran. Pacaran dianggap sebagai benih munculnya perzinaan yang tentu saja dilarang dalam Islam sebagaimana firman-Nya,

    “Jangan kamu dekati zina. Sungguh, zina itu perbuatan keji dan jalan yang buruk” (Q.S. Al-Isrā’ [17]: 32)

    Inilah salah satu ayat yang sangat jelas sekali bahwa dalam Islam sangat mengharamkan aktivitas pacaran. Selain perbuatan tercela, pacaran sendiri secara manusiawi sangat merugikan pihak wanita apalagi jika tidak sampai pada proses pernikahan.

     

    BACA JUGA: Hukum Menikah Dengan Wanita Yang Pernah Berzina

    1. Ta’aruf.

    Sementara perilaku mengenal calon pasangan yang dibolehkan oleh dalam Islam adalah ta’aruf, yaitu perkenalan antara laki-laki dan perempuan dengan memerhatikan rambu-rambu yang diajarkan oleh Islam. Seseorang yang ingin menjaga hatinya dari nafsu syahwat harus mampu mengendalikan dirinya dari hal-hal yang dilarang oleh agama. Untuk itu, jauhilah perilaku pacaran karena akan mengantarkan pelakunya pada pergaulan bebas, atau bahkan seks bebas.

    Jadi, untuk mengenal calon pasangan kita, maka lakukanlah ta’aruf dengan memerhatikan rambu-rambu agama. Melalui ta’aruf, kita akan menemukan kebahagiaan dalam pernikahan. Bukan hanya itu, rumah tangga yang kita bangun pun akan meraih predikat sakinah, mawaddah, dan rahmah.

    BACA JUGA: Keuntungan Menikah Diusia Muda

    Proses ta’aruf juga bisa dilakukan tidak harus bertemu langsung dengan calon melainkan bisa mencari informasi calon kepada orang atau pihak yang dapat dipercaya baik itu tetangga, kerabat atau temannya. Proses mencari informasi ini bukan bermaksud untuk mencari aib atau keburukan calon melainkan sebagai bahan pertimbangan sebelum melangkah ke jenjang pernikahan.

    Dengan demikian sangat jelas bahwa Islam membolehkan aktivitas ta’aruf sebelum melangsungkan pernikahan dengan batasan sesuai syariat. Semencara aktivitas pacaran jelas diharamkan karena tidak sesuai dengan tuntunan Rasulullah Saw dan syariat Islam. Untuk itu lakukan ta’aruf dan jauhi pacaran sebelum menikah. [ ]

     

    Disarikan dari buku “MENGAPA MENUNDA MENIKAH” tulisan Dr.Aam Amiruddin,M.Si

     Buku Mengapa Menunda Menikah 1

     

    Red: admin

    Efitor: iman

    Ilustrasi foto: pixabay

     

    BACA JUGA: Hukum Tidak Menikah Karena Belum Ketemu Jodoh

    Facebook
    Twitter
    Pinterest
    WhatsApp
      Artikel SebelumnyaCegah Pedofilia Dengan Keharmonisan Keluarga
      Artkel SelanjutnyaMampukah ASI Mencukupi Kebutuhan Gizi Buah Hati ?
      Iman Djojonegoro

      ARTIKEL TERKAITDARI PENULIS

      padang pasir

      Kisah dan Mukjizat Nabi Isa, Ini Yang Dijelaskan Dalam Al Quran

      Mengawal Anak Menjuju Masa Dewasa

      Di antara hikmah paling baik dalam peristiwa Isra Mi’raj adalah menerima dengan iman. (Foto: Pixabay)

      Kisah Umar dan Istri Yang Cerewet: 5 Pelajaran Yang Dapat Dipetik

      SOSIAL MEDIA

      8,700FansSuka
      4,272PengikutMengikuti
      8,100PengikutMengikuti
      6,530PelangganBerlangganan
      @percikaniman_id
      4.495 Pengikut
      Mengikuti

      Komentar

      • Berita Aktual Islam Terpercaya pada Pentingnya Persiapan Psikologis Sebelum Menikah
      • avrilia pada 5 Larangan Bagi Wanita Saat Menjalani Masa Iddah
      • bayu haribasuki pada Menganalisa Karakter Diri Berdasarkan Juz, Apakah Dicontohkan Nabi?
      • Dani pada Ingin Bertaubat yang Sebenar-benarnya? Lakukan 4 Langkah Ini
      • pakar makalah pada Aneka Hidangan Daging Kambing Di Hari Idul Adha

      PILIHAN EDITOR

      Wafatnya Ulama Adalah Padamnya Ilmu dan Musibah Bagi Orang Beriman

      Januari 22, 2021

      Ketika Merasa Serba Cukup, Manusia Akan Melampaui Batas dan Berbuat Zalim

      Januari 21, 2021
      padang pasir

      Kisah dan Mukjizat Nabi Isa, Ini Yang Dijelaskan Dalam Al Quran

      Januari 20, 2021

      ARTIKEL TERPOPULER

      Mimpi Orang Yang Sudah Meninggal, Ini Penjelasannya

      November 29, 2019
      miftah faridl

      KH Miftah Faridl Bantah Dukung Dream For Freedom

      November 11, 2015
      mimpi

      Bermimpi Ketemu Almarhum, Siapakah yang Hadir dalam Mimpi Itu?

      Juli 11, 2016

      KATEGORI TERPOPULER

      • HEADLINE4458
      • AKTUAL2132
      • TANYA USTADZ1537
      • KHAZANAH1464
      • KELUARGA1146
      • IBADAH787
      • PANDUAN IBADAH700
      • AN-NISA606
      • ENSIKLOPEDI ISLAM592
      TENTANG KAMI
      Percikan Iman Online adalah sebuah portal media online Islami yang bernaung di bawah PT Berkah Khazanah Intelektual.
      Hubungi kami: [email protected]
      IKUTI KAMI
      • PRIVASI
      • DISCLAIMER
      • KONTAK KAMI
      • IKLAN
      • PEDOMAN MEDIA SIBER
      © Percikan Iman Online - Percikan Iman Online