PERCIKANIMAN.ID – Islam tidak mengenal pacaran. Hubungan ini tidak dibenarkan karena melanggar ketentuan Allah Swt. Tetapi pada kenyataannya, masih ada sebagian masyarakat yang memandang sisi positif pacaran berdasarkan argumen-argumen yang tidak berdasar. Alasan-alasan inilah yang membuat pacaran sebagai hal lumrah dan tidak berbahaya.
Mengutip Arif Rahman Lubis dalam buku terbarunya Aku Tersentuh Cinta, ada beberapa poin yang perlu diketahui mengenai fakta pacaran. Ini merupakan jawaban atas alasan-alasan keliru tentang pacaran yang selama ini bermunculan. Yang bisa jadi, alasan ini dihembuskan oleh setan agar menggelincirkan anak keturunan Adam.
Seperti diketahui setan adalah tukang tipu yang paling licik. Dia akan berusaha menipu cinta manusia dengan nafsu sehingga melakukan hal-hal yang dilarang oleh Allah Swt. Semoga dengan mengetahui poin-poin ini, hati sahabat sekalian akan tergugah untuk menjaga agar cinta senantiasa suci terjaga. Dijauhkan dari tipuan-tipuan yang seolah baik padahal jelek. Yang seolah indah padahal bisa mendatangkan sengsara.
1. Alasan Pacarannya Sehat Tanpa Maksiat
Rasulullah saw melarang segala jenis berduaan dengan non-muhrim. Yang ketiganya adalah setan.
Siapa yang berimah kepada Allah dan hari Akhir, jangan sekali-kali berdua-duaan dengan wanita (yang bukan mahram) tanpa disertai oleh marham si wanita karena yang ketiganya adalah setan (H.R. Bukhari dan Muslim)
Masa, setiap hari kamu melanggar. Apa dirimu mau terus-terus ditemani setan? Bahkan untuk pandangan, kita diperintahkan menjaga pandangan. Masa iya pacaran enggak pakai pandangan-pandangan, berdua-duaan atau berpegangan tangan? Tentu tidak benar bahwa ada pacaran sehat karena tanpa maksiat.
2. Alasan Pacarannya Positif. Bisa bikin tambah rajin shalat, sedekah, puasa.
Beneran positif? Apa tidak sayang dengan ibadahnya? Shalat, sedekah dan puasanya bisa terkikis pahalanya karena salah niat. Niatnya bisa buyar antara karena pacar atau karena Allah Swt. So, malah menjadi lebih sulit dalam menjaga niat.
“Sesungguhnya amalan itu tergantung niatnya. Dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena dunia yang ingin ia dapatkan atau karena perempuan yang ingin ia nikahi, maka hijranya untuk apa yang ia tujukan. (H.R. Bukhari)
3. Alasan Pacarannya Direstui Orang Tua
Justru kalau kamu sayang orang tua, tugasmu untuk menjauhkan orang tuamu dari sulitnya pertanggungjawaban di akhirat akibat membiarkan anaknya terus bermaksiat selama pacaran.
“Hai orang-orang yang berimah, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar yang keras yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yangdiperintahkan (Q.S. At Tahrim: 6)
4. Alasan Pacaran Bikin Hati Senang
Hati senang sebenarnya bisa diapatkan bersama keluarga dan teman-teman. Enggak perlu dengan pacaran. Kalau senangnya dalam aktivitas berduaan, sementara setan terus menguntit siap memberikan jebakan. Hiiii..senang sementara, bisa berbalas sesal selamanya.
5. Alasan Pacaran Dosanya Kecil
Tak akan kecil dosa kita pandang jika menyadari kepada siapa kita durhaka. Allah yang selalu menjaga, merawat, memberi rezeki. Tidaklah pantas engkau balas ke MahaKasih dan Maha Sayang-Nya dengan dosa-dosa kecil yang terus bertambah setiap harinya.
Jika setahun 365 hari, jika 10 tahun 3.650 hari, dan kamu melakukan 10 dosa kecil dengan berpacaran. Maka berapa “dosa kecilmu?” Kamu bisa bayangkan? Astagfirullah. Masihkah merasa tumpukan itu sesuatu yang kecil lagi biasa?
6. Alasan Pacaran Biar Ada Ikatan
Ikatan apa yang pernah didapat dari berpacaran? Tidak ada. Jangan tertutupi mata dan hati. Lihatlah. Ada yang 15 tahun pacaran pada akhirnya putus. Selang sebulan si mantan memberi undangan. Ada yang pacaran sampai hamil. Naudzubillah, pada akhirnya kabur, meninggalkan tanpa memberikan pertanggungjawaban. Jodoh didekatkan dengan mendekati Allah. Bukan dengan bermaksiat pada-Nya lewat pacaran.
7. Alasan Pacaran Bukti Keseriusan
Kalau dia lelaki serius, dia pasti akan datang dan menyampaikan lamaran. Kalau dia wanita dan serius, dia akan meminta izin walinya untuk didatangi laki-laki yang akan meminang. Ya, kalau keduanya serius akan segera berujung pada lamaran dan pernikahan. Kalau salah satunya saja yang serius, yang ada hanyalah hubungan yang digantung kayak jemuran. Kalau dua-duanya gak serius? Nah ini yang mengakibatkan pacaran berkepanjangan, tanpa ada kejelasan.
Disarikan dari Buku Aku Tersentuh Cinta, karya Arif Rahman Lubis (Penggagas @Teladan.Rasul, Penulis Halaqah Cinta dan The Real Muslimah)