Mewaspadai Makanan dan Jajanan Berbahaya Bagi Anak-anak

0
452

Hal lain yang dapat dilakukan adalah pemerintah dan pihak sekolah bekerja sama menggiatkan kembali Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). UKS dapat dijadikan sarana penyampaian pendidikan nutrisi di sekolah misalnya dengan mengajak anak membuat poster atau gambar tentang makanan yang sehat dan bebas dari bahan sintetis. Salah satu pendekatannya bisa dengan membentuk tim khusus seperti healthy food club. Tim tersebut beranggotakan anak-anak yang didampingi guru dan dapat berdiri sendiri atau dimasukan dalam struktur UKS.

 

Pemenuhan kebutuhan gizi dalam keluarga, erat hubungannya dengan gaya hidup keluarga yang bersangkutan. Untuk itu, pendidikan nutrisi ditujukan bagi setiap anggota keluarga secara menyeluruh. Cara mengolah dan memasak bahan makanan serta memilih bahan makanan yang baik untuk dimasak merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan oleh setiap anggota keluarga. Sarapan pagi bagi anak usia sekolah sangatlah penting karena aktivitas belajar di sekolah membutuhkan energi dan kalori yang cukup besar. Menu sarapan pagi harus memenuhi kebutuhan ¼ kalori sehari. Dengan mengonsumsi 2 potong roti dan telur, satu porsi bubur ayam, serta satu gelas susu dan buah, anak akan mendapatkan 300 kalori. Bila tidak sempat sarapan, sebaiknya anak dibekali dengan makanan/snack bergizi lengkap dan seimbang seperti arem-arem, mie goreng, atau roti isi daging. Ini dilakukan agar anak terhindar dari mengonsumsi jajanan di sekolah yang memang dipertanyakan keamanannya bagi kesehatan anak.

 

Di tingkat masyarakat, pendidikan nutrisi dapat diberikan dalam pertemuan/perkumpulan atau organisasi kemasyarakatan. Lebih spesifik, hal ini dapat dilakukan dengan pemberdayaan masyarakat berupa dibentuknya tim kader nutrisi. Tim ini perlu dibekali pengetahuan nutrisi yang memadai melalui pendidikan dan pelatihan. Dalam hal ini, pemerintah (terutama dinas kesehatan atau puskesmas) setempat dapat ikut memberi peranan dan dukungan dalam memberikan pengetahuan nutrisi pada kader nutrisi tersebut. Peran kader nutrisi ini diantaranya adalah menginformasikan pesan-pesan gizi, pelayanan gizi, dan pemanfaatan lahan pekarangan.

 

Semoga, kerjasama semua pihak ini dapat menyelamatkan putra-putri bangsa dari kekurangan gizi serta ancaman makanan-makanan berbahaya. Semoga bermanfaat. [ ]

 

* Penulis adalah Ketua Unit Kerja Koordinasi (UKK) Tumbuh Kembang Pediatri Sosial, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)

 

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay

Bagi pembaca yang  punya hobi menulis dan ingin dimuat di www.percikaniman.id bisa mengirimkan tulisannya  ke email: [email protected] atau: [email protected]  . Jadilah pejuang dakwah melalui tulisan-tulisan yang inspiratif,motivatif dan edukatif serta penyebar amal saleh bagi banyak orang. Bergabunglah bersama ribuan pembaca dalam menebar kebaikan.