Mantan PM Australia Meminta Negaranya Segera Mengakui Kemerdekaan Palestina

0
682

 

PERCIKANIMAN.ID – – Dukungan agar Negara Palestina segera mendapat pengakuan merdeka semakin menguat. Selain Negara-negara muslim dukungan datang juga dari Negara barat. Seperti yang diungkapkan mantan Perdana Menteri Australia Kevin Rudd pada Senin waktu setempat mengatakan, waktunya sudah tiba bagi Australia untuk secara resmi mengakui negara Palestina.  Ia khawatir pupusnya Negara Palestina Merdeka hanya akan menambah ketegangan di Timur Tengah.

 

Rudd mengeluarkan pernyataan tersebut menyusul sikap Presiden AS Donald Trump yang memberikan opsi penyelesaian satu negara antara Israel dan Palestina.

 

Rudd menyeru Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull agar menolak solusi satu negara. Rencananya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu akan menjadi pemimpin pertama Israel yang akan mengunjungi Australia. Ia akan bertemu dengan PM Turnbull pada Rabu (22/2/2017) mendatang.

 

“Sekarang penting buat sekutu dan teman terdekat Israel untuk mengirim pesan yang sangat jelas kepada Tel Aviv dan Washington bahwa ditinggalkannya penyelesaian dua-negara tak bisa diterima baik,” kata Rudd kepada Fairfax Media, Senin (20/2/2017).

 

Sementara dilansir Xinhua, Rudd kembali menekankan Negara agar dapat memerankan posisinya sebagai Negara yang dekat dengan barat untuk memulai langkah besarnya dengan mengakui kemerdekaan Palestina.

 

“Australia adalah salah satu sekutu dan teman dekat. Jadi itu tak bisa diterima, buat Australia untuk menggunakan kata-kata terselubung,”ungkap.

 

Sudah tiba waktunya buat Australia untuk menarik garis mengenai masalah ini, seperti sudah dilakukan oleh 137 negara. Pernyataan Rudd dikeluarkan saat Israel terus bertindak dengan membangun lebih dari 4.000 rumah di tanah Palestina di Tepi Barat Sungai Jordan dan di Yerusalem Timur.

 

Seperti diberitakan persoalan Palestina kembali menghangat setelah pemerintah Israel dibawah PM Benyamin Netanyahu bersikuh meneruskan kebijakannya untuk membangun ribuan rumah bagi warga Israel di wilayah Tepi Barat. Uni Eropa sendiri telah secara tegas menolak rencana “gila” tersebut yang akan kembali menyulut persoalan sensitif di wilayah Timur Tengah dan dunia. [ ]

 

Red: admin

Editor: iman

Ilustrasi foto: pixabay