Mengapa Keislaman Orang Yang Sejak Lahir Berbeda dengan Mualaf ?

0
614

Ustadz saya mau bertanya, kenapa sebagian orang Islam yang didapat sejak lahir, keislamannya berbeda dengan mualaf ?Apakah ada pengaruh syahadat ? (Ilham by fb)

 

 

Begini, dalam Islam kita yakini bahwa semua manusia yang lahir itu sudah muslim (fitrah). Walaupun dia lahir dari rahim orangtua Kristen, Hindu ataupun Budha bahkan yang mengaku atheis sekalipun, maka bayinya itu tetap muslim (Islam atau bertauhid). Sejak alam manusia masih berada di alam ruh maka ia sudah mengikat janji setia tentang tauhidullah atau bertauhid kepada Allah  Swt. Hal ini dapat kita baca dalam Quran surat Al-‘Araf  (7) ayat 172:

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuban kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengata-kan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”

 

Dari ayat ini maka dapat kita pahami bahwa pada dasarnya, awalnya semua manusia itu bertauhid atau berislam. Dalam sebuah hadits juga  Rasulullah shallallahu `alaihi wa sallam juga bersabda,

Setiap anak yang lahir, dilahirkan atas fitroh, maka kedua orang tuanya yang menjadikannya Yahudi, Nashroni, atau Majusi” (HR.Al-Bukhari)

 

Namun seiring berjalannya waktu, keislamannya bisa terkontaminasi dengan ritual-ritual orangtuanya yang tidak lagi menjadi seorang muslim. Itu sebabnya nanti kalau dia mau balik lagi ke Islam dia akan melakukan syahadat kembali. Syahadat itu artinya yakin, meyakini Allah sebagai tuhan dan Nabi Muhammad sebagai Utusan-Nya.  Makanya orang Islam tidak perlu bersyahadat lagi kalau dia sudah yakin dengan ajaran Islam. Bagi orang yang sudah keluar dari Islam, dia harus melakukan syahadat kembali.

Lalu mengapa terkesan orang yang Islamnya sejak lahir berbeda dengan mualaf secara kualitas?. Ini sebenarnya tidak bisa dianggap semua demikian dan bisa jadi hal ini hanya penilaian subyektif Anda saja. Kalau kita perhatikan banyak juga orang yang sejak lahir muslim kemudian sampai akhir hayatnya juga tetap muslim dengan memiliki keimanan dan ketakwaan yang kokoh, misalnya para sahabat, ulama dan sebagainya. Demikian juga ada seorang mualaf yang “biasa” saja bahkan ada yang kembali menjadi murtad.

Dengan demikian tidak ada hubungannya keimanan atau ketakwaan seseorang tergantung dari sejak lahir (bawaan) atau menjadi mualaf. Semua tergantung kitanya, apakah mau memupuknya dengan belajar atau hanya berdiam diri. Wallahu’alam.[ ]

 

Editor: iman

Sampaikan pertanyaan Anda melalui alamat email [email protected]  atau melalui i Fans Page Facebook Ustadz Aam Amiruddin di link berikut ini : https://www.facebook.com/UstadzAam